WahanaNews.co, Jakarta - Metabolisme tubuh yang berlangsung dengan baik sangat penting untuk menjaga keseimbangan dan kesehatan secara keseluruhan.
Pertama-tama, metabolisme adalah proses biologis yang mengubah makanan menjadi energi yang diperlukan oleh tubuh untuk berfungsi sehari-hari.
Baca Juga:
Minum Air Hangat di Pagi Hari Bisa Bantu Hilangkan Perut Buncit, Benarkah?
Energi ini mendukung berbagai aktivitas, mulai dari yang paling dasar seperti pernapasan dan detak jantung, hingga kegiatan yang lebih kompleks seperti berpikir dan bergerak.
Sebuah metabolisme yang efisien memastikan bahwa tubuh mendapatkan jumlah energi yang cukup untuk menjalankan fungsi-fungsinya dengan optimal.
Selain itu, metabolisme yang baik juga berperan dalam pengelolaan berat badan. Metabolisme yang tinggi dapat membantu tubuh membakar lebih banyak kalori, bahkan saat sedang istirahat.
Baca Juga:
Tim Gabungan Polda Jambi dan Polres Tebo Gelar Operasi penertiban PETI di Tebo
Sebaliknya, jika metabolisme melambat, tubuh cenderung menyimpan lebih banyak energi dalam bentuk lemak, yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan.
Oleh karena itu, menjaga metabolisme yang sehat menjadi kunci penting dalam mengontrol berat badan, mencegah kelebihan berat badan, dan mengurangi risiko terjadinya berbagai penyakit terkait obesitas.
Dengan kata lain, metabolisme yang berlangsung dengan baik adalah fondasi utama untuk kesehatan dan keseimbangan tubuh secara keseluruhan.
Metabolisme tubuh adalah proses kimia tubuh untuk mengubah makanan dan minuman menjadi energi. Pada beberapa orang, proses ini bisa berjalan lambat. Namun, apa penyebab metabolisme lambat dan apa dampaknya bagi tubuh?
Mengetahui faktor-faktor ini tidak hanya membantu kita memahami lebih dalam tentang bagaimana tubuh berfungsi, tetapi juga membuka peluang untuk mengambil langkah-langkah yang lebih cerdas dalam menjaga keseimbangan berat badan dan kesehatan secara umum.
Melansir Hello Sehat, inilah 8 penyebab utama metabolisme yang lambat dan dampaknya pada berat badan.
Penyebab Metabolisme Melambat
Kalori dalam makanan dan minuman akan bersamaan dengan oksigen akan diproses untuk menghasilkan energi. Nantinya, energi akan digunakan tubuh untuk melakukan berbagai aktivitas.
Bahkan saat tubuh beristirahat pun, energi tetap dibutuhkan meskipun dalam jumlah sedikit.
Energi pada mode tersebut digunakan untuk bernapas, mengedarkan darah, menyesuaikan kadar hormon, dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak.
Walaupun metabolisme berlangsung terus-menerus, prosesnya tidak selalu berjalan konstan. Kadang laju metabolisme bisa berjalan cepat, tapi bisa juga lambat karena dipengaruhi berbagai faktor.
Berikut ini adalah berbagai penyebab yang membuat metabolisme berjalan lambat.
1. Faktor Usia
Faktor usia dapat berperan signifikan dalam mengakibatkan penurunan kecepatan metabolisme tubuh. Pertama-tama, seiring bertambahnya usia, massa otot cenderung berkurang, dan lemak tubuh cenderung meningkat.
Otot memiliki tingkat metabolisme yang lebih tinggi daripada lemak, sehingga semakin sedikit massa otot yang dimiliki tubuh, semakin rendah laju metabolisme.
Ini berarti bahwa seseorang yang menua cenderung membakar kalori lebih sedikit dalam keadaan istirahat dibandingkan dengan masa muda, yang dapat menyebabkan penurunan efisiensi dalam penggunaan energi dan akhirnya membawa dampak pada kecepatan metabolisme.
Selain itu, perubahan hormonal yang terjadi seiring dengan penuaan juga dapat mempengaruhi metabolisme.
Sebagai contoh, kadar hormon tiroid yang mengatur metabolisme dapat menurun seiring bertambahnya usia, mengakibatkan penurunan aktivitas metabolik.
Hormon lain seperti insulin, yang terlibat dalam pengaturan gula darah, juga dapat mengalami perubahan, yang pada gilirannya memengaruhi cara tubuh mengelola nutrisi.
Semua perubahan ini menyumbang pada penurunan metabolisme yang terkait dengan penuaan, dan dapat menjelaskan mengapa orang tua cenderung mengalami kesulitan dalam mempertahankan berat badan dan mengatasi peningkatan lemak tubuh.
2. Kurang asupan karbohidrat
Diet rendah karbohidrat membuat tubuh memasuki mode lapar menurut studi dalam International journal of obesity.
Pada kondisi ini, tubuh akan menghemat energi karena karbohidrat yang menjadi sumbernya sangat terbatas asupannya.
Nah, proses penghematan energi dapat membuat metabolisme menjadi lambat. Salah satu contoh penerapan asupan diet rendah karbohidrat adalah diet keto.
Diet ini memang cukup besar persentase keberhasilannya dalam menurunkan berat badan dalam waktu cepat.
Akan tetapi, setelah diet dihentikan kenaikan berat badan bisa terjadi dengan mudah. Peralihan diet ini bisa menyebabkan perubahan metabolisme.
3. Masalah kesehatan
Adanya masalah kesehatan seperti hipotiroidisme dan sindrom Cushing adalah salah satu penyebab metabolisme tubuh yang lambat.
Hipertiroidisme sendiri adalah kondisi kelenjar tiroid yang tidak aktif sehingga menghasilkan hormon tiroid lebih sedikit dari yang dibutuhkan.
Hormon tiroid mempergaruhi jalur metabolisme utama tubuh yang mengontrol keseimbangan energi dengan mengatur penyimpanan dan pengeluaran energi.
Jika kadar hormon tiroid terlalu rendah. laju metabolisme bisa terganggu, salah satunya menjadi lebih lambat daripada seharusnya.
Hormon kortisol juga ikut mengatur cara tubuh dalam mengubah protein, karbohidrat, dan lemak dalam makanan yang menjadi energi.
Nah, pada sindrom Cushing, kadar kortisol terlalu tinggi. Akibatnya, proses tubuh dalam mengubah lemak dan karbohidrat menjadi energi akan terganggu alias lebih lambat.
4. Kurang aktivitas fisik
Penyebab proses metabolisme yang lambat adalah gaya hidup sedenter alias malas gerak.
Jadi begini, zat gizi yang Anda dapatkan dari makanan akan diolah menjadi energi agar tubuh bisa beraktivitas.
Nah, jika Anda jarang melakukan aktivitas fisik maupun bergerak, tubuh akan lebih lambat dalam membakar energi.
Ketika Anda tidak aktif bergerak, tubuh juga menyimpan lebih banyak lemak dan metabolisme akan berjalan makin lebih lambat.
Selain itu, kurang aktivitas menjadi pemicu terjadinya gangguan sistem pencernaan, seperti sembelit.
5. Kurang konsumsi makanan berprotein
Protein merupakan salah satu zat gizi yang paling penting untuk menjaga fungsi tubuh.
Jika asupannya tidak tercukupi dengan baik, proses metabolisme tubuh juga akan terganggu alias jadi lebih lambat.
Biasanya diet yang kurang tepat, yakni membatasi konsumsi makanan berprotein jadi salah satu penyebab metabolisme jadi lebih lambat.
6. Kurang tidur
Anda mungkin telah mengetahui bahwa kurang tidur bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit dan menyebabkan kelelahan pada esok harinya.
Selain itu, kurang tidur juga jadi penyebab metabolisme menjadi lebih lambat dan memicu kenaikan berat badan.
Dalam jangka panjang, kurang tidur bisa menyebabkan gangguan metabolisme yang menyebabkan kadar gula darah tinggi.
7. Banyak konsumsi makanan tinggi gula
Menurut studi dalam jurnal Critical Reviews in Clinical Laboratory Sciences, pola makan tinggi gula dapat memengaruhi laju metabolisme dalam dua cara.
Pertama, gula mengganggu proses perubahan lemak dan karbohidrat menjadi energi. Kedua, makanan tinggi gula menyumbangkan banyak kalori untuk tubuh.
Apabila Anda jarang berolahraga, berat badan dan persentase lemak dapat meningkat. Hal ini lantas kembali mengganggu proses pembentukan energi dari karbohidrat dan lemak.
8. Stres
Tubuh memproduksi hormon kortisol saat Anda menghadapi stres, tekanan, atau situasi yang mengancam.
Di samping itu, hormon ini juga memengaruhi mekanisme penyimpanan energi dan cadangan energi berupa lemak.
Pelepasan kortisol sebenarnya bertujuan agar tubuh mampu menghadapi stres dengan baik. Di lain sisi, pelepasannya bisa memperlambat laju metabolisme tubuh.
Benarkah metabolisme lambat bisa menaikkan berat badan?
Ada tiga mekanisme metabolisme yang terjadi di tubuh, yakni basal metabolic rate (BMR), metabolisme energi untuk aktivitas, dan metabolisme energi untuk mencerna makanan.
BMR memiliki proporsi terbesar di tubuh kita, yaitu sebesar 50 – 80%, karena mekanisme ini berperan untuk menjaga berbagai fungsi organ dan keseimbangan antara lemak dan otot.
Pada umumnya, metabolisme yang lambat terjadi karena perlambatan pembakaran energi untuk aktivitas dan mekanisme BMR.
Fungsi dari proses metabolisme adalah untuk menyediakan energi dan mengganti sel tubuh yang rusak dengan cara memecah nutrisi dan cadangan makanan atau lemak.
Saat metabolisme menjadi lambat, tubuh akan lebih sulit memproses makanan untuk menghasilkan energi.
Akibatnya, terjadi penurunan massa otot dan tubuh menyimpan lapisan lemak lebih banyak.
Metabolisme yang lambat memang bisa saja jadi penyebab berat badan naik. Akan tetapi, kasus seperti ini jarang terjadi.
Naiknya berat badan umumnya disebabkan oleh kombinasi kelebihan asupan kalori, kurang gerak, genetik, penggunaan obat-obatan tertentu, dan kebiasaan tidak sehat lainnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]