WahanaNews.co | Ada pepatah yang mengatakan bahwa makanan yang kita konsumsi menentukan siapa diri kita.
Ternyata pepatah ini ada benarnya karena sejumlah penelitian telah menunjukkan korelasi yang sangat kuat antara faktor makanan dan umur panjang,
Baca Juga:
YLKI Desak Regulasi Wajib, Konsumen Harus Tahu Bahaya Lemak Trans di Makanan
Melansir dari Eat This Not That, dr. Anant Vinjamoori dari Modern Age, mengatakan makanan yang mengandung banyak fitokimia dan flavonoid, yakni senyawa yang bersifat antioksidan, anti-inflamasi, serta antikarsinogenik dapat membantu seseorang berumur panjang dan lebih sehat.
"Pola makan yang kaya akan beragam makanan nabati, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan, dikaitkan dengan masa hidup yang lebih panjang dan lebih sehat," beber dr. Vinjamoori.
Apa saja makanan yang bisa membuat panjang umur dan sehat? Simak daftarnya:
Baca Juga:
BPOM Perkenalkan Regulasi Baru untuk Jamin Keamanan Konsumen Daring
1. Buah Beri
Beri-berian terkenal mengandung antioksidan, salah satunya flavonoid yang berperan dengan panjang umur seseorang.
Sebuah studi yang dipublikasikan British Journal of Nutrition mengamati data dari salah satu pengamatan terbesar terhadap faktor risiko penyakit kronis utama pada wanita yang diikuti oleh lebih dari 93 ribu perempuan selama beberapa dekade.
Hasilnya, para peneliti menemukan hubungan yang erat antara mengonsumsi makanan kaya flavonoid, khususnya blueberry dan stroberi, serta red wine, teh, dan paprika. Orang-orang yang rutin mengonsumsi makanan mengandung flavonoid memiliki risiko kematian akibat penyakit yang lebih rendah.
2. Biji-bijian Utuh
Berdasarkan studi yang dipublikasikan di Circulation pada 2016, orang yang makan sekitar 2,4 ons biji-bijian atau setara satu setengah potong roti gandum setiap hari memiliki risiko kematian dini yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok yang makan lebih sedikit atau tidak makan biji-bijian sama sekali.
3. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan, seperti kacang almond, kacang tanah, hazelnut, hingga pistachio adalah makanan yang sehat dan diklaim dapat membantu seseorang panjang umur.
Menurut studi yang dipublikasikan Predimed, sebuah percobaan intervensi nutrisi jangka panjang mengamati penurunan risiko kejadian kardiovaskular antara individu yang mengonsumsi makanan Mediterania dan dilengkapi kacang-kacangan campuran dengan orang yang melakukan diet rendah lemak.
Hasilnya, kelompok yang mengonsumsi kacang-kacangan memiliki risiko kematian 39 persen lebih rendah daripada kelompok yang melakukan diet rendah lemak.
"Kacang-kacangan kaya akan lemak tak jenuh (bentuk lemak yang sehat), serat, antioksidan, serta vitamin dan mineral tertentu yang secara kolektif meningkatkan kesehatan jantung, membantu mengendalikan berat badan, dan meningkatkan umur panjang," ujar dr. Vinjamoori.
4. Kunyit
Menurut dr. Vinjamoori, kunyit adalah bahan makanan yang mengandung kurkumin, yakni senyawa bioaktif dengan sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang kuat. Efek anti-inflamasi yang dihasilkan kurkumin dapat mengurangi peradangan kronis yang umumnya terjadi saat penuaan.
Selain itu, menurut hasil studi yang dipublikasikan Cells pada 2022, kurkumin disebut dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
5. Minyak Zaitun
Sebuah studi dalam Journal of American College of Cardiology menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih dari setengah sendok makan minyak zaitun per hari 19 persen lebih rendah mengalami risiko kematian.
Menurut studi yang sama, para individu yang mengonsumsi minyak zaitun memiliki risiko 29 persen lebih rendah untuk meninggal akibat penyakit neurodegeneratif, 19 persen lebih rendah menderita penyakit jantung, dan 17 persen lebih rendah meninggal akibat kanker.
6. Teh Hijau
Vinjamoori mengatakan bahwa teh hijau memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan anti-kanker yang baik untuk manusia.
Sebuah studi pada 2022 menemukan bahwa quercetin yang terkandung di dalam teh hijau dapat menghilangkan sel senescence, yakni sel yang mampu menurunkan fungsi-fungsi fisik sehingga dapat berkontribusi untuk menunda proses penuaan.
Menurut dr. Vinjamoori, quercetin dapat mengaktifkan gen SIRT1, yaitu gen yang berperan penting untuk umur panjang dan pembatasan kalori, meningkatkan kemampuan tubuh untuk memperbaiki DNA, dan berpotensi memperlambat proses penuaan.
7. Bawang
Menurut studi Molecules pada 2022, bawang adalah salah satu sumber quercetin yang memiliki fungsi perlindungan terhadap penuaan.
Sementara itu, berdasarkan uji klinis acak pada 2021 dalam Journal of Clinical Biochemistry and Nutrition, mengonsumsi bawang yang kaya quercetin dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif pada manusia.
[Redaktur: Zahara Sitio]