"Ini mungkin mutasi pada reseptor seluler atau enzim yang dibutuhkan virus untuk masuk ke sel kita, atau mungkin mutasi pada gen yang terlibat dalam respons kekebalan terhadap infeksi," terang Lindsay, dikutip dari Science Alert.
Studi yang berupaya mengungkap anomali dalam DNA itu disebut studi asosiasi genome. Studi tersebut mampu mengidentifikasi mutasi genetik yang membuat beberapa orang kebal terhadap infeksi lain seperti HIV dan norovirus (kutu muntah musim dingin).
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
"Jika kita dapat mengidentifikasi alasan orang mungkin kebal terhadap virus tertentu, secara teoritis, pengetahuan itu dapat digunakan untuk mencegah infeksi," terangnya lebih lanjut.
Potensi Adanya Orang yang Bisa Kebal Secara Alami
Peneliti mengatakan untuk memahami mutasi genetik yang membuat seseorang kebal terhadap Covid-19 dapat memberikan wawasan berharga tentang bagaimana SARS-CoV-2 menginfeksi orang dan menyebabkan penyakit.
Baca Juga:
Program KKS, Milik Semua Instansi dan Masyarakat Dairi
Dengan kata lain, studi ini mungkin menarik secara ilmiah, tetapi mungkin tidak secara klinis.
"Meskipun perlu waktu sebelum kita mendapatkan jawaban dari penelitian ini, para ilmuwan yakin ada sekelompok kecil orang yang secara alami kebal terhadap SARS-CoV-2 karena gen mereka," ujar Lindsay.
Sementara itu, di sisi lain, ada banyak orang yang terkena long Covid atau efek jangka panjang akibat Covid-19.