Jika Indonesia terus melakukan impor maka dinilai sama saja mempekerjakan orang asing atau menyiapkan pendapatan bagi negara lain.
Sedangkan Indonesia berpeluang untuk membuat vaksin Covid-19 dengan SDM yang tersedia.
Baca Juga:
Bio Farma Raih 2 Penghargaan Lingkungan dalam Ajang ISRA 2024
"Padahal kita juga punya SDM. Dengan begitu berbagai sektor bisa diselesaikan, kesehatan dan ekonomi yang mensubtitusi vaksin impor menjadi vaksin dalam negeri. Kita juga mempunyai pandangan, ke depan vaksin Covid-19 milik BUMN ini dijual ke luar negeri," ujar Rizka.
Rizka menilai bahwa pada proses pengembangan produk, khususnya Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 80 persen sehingga menjadi prioritas.
M Rahman Roestan selaku Direktur Operasi Bio Farma juga menambahkan bahwa sejumlah negara yang tergabung dalam OKI (Organisasi Kerjasama Islam) telah menunggu hasil dari produk vaksin Covid-19 BUMN, khususnya di negara sendiri.
Baca Juga:
Eks Menteri BUMN Tanri Abeng Meninggal Dunia
"Bio Farma memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dalam negeri, tapi kita juga sudah memiliki kepercayaan global untuk industri vaksin. Seperti negara di Afrika, timur tengah dan Arab Saudi menggunakan vaksin imunisasi dasar Indonesia dan menunggu vaksin Covid-19 BUMN," ujar dia. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.