"Untuk mengatasi masalah ini, Indonesia telah mengadopsi kebijakan tentang pendekatan siklus hidup keluarga. Strategi ini memastikan program Pemerintah hadir, dari masa bayi hingga tahap lanjut usia," kata dia.
Strategi tersebut, menurutnya, mencakup layanan di bidang kesehatan, pendidikan, perlindungan, serta ketahanan ekonomi pada setiap fase kehidupan.
Baca Juga:
Mensos Gus Ipul Sebut Sekolah Rakyat Langkah Awal Capai Indonesia Emas 2045
Beberapa inisiatif telah diluncurkan pemerintah untuk memaksimalkan potensi demografi ini.
Di antaranya, program pengasuhan anak melalui orang tua asuh guna mengatasi stunting, layanan penitipan anak berbasis komunitas bagi ibu bekerja, peningkatan keterlibatan ayah dalam pengasuhan, hingga program lansia aktif dan produktif agar tetap bisa berkontribusi bagi masyarakat.
"Prioritas ini didukung oleh peningkatan dalam pemberian layanan keluarga, yang didasarkan pada teknologi digital, dengan menggunakan kecerdasan buatan dan sistem informasi terintegrasi. Untuk memastikan setiap keluarga Indonesia memiliki akses ke dukungan yang akurat, responsif, dan tepat waktu," kata Ukik.
Baca Juga:
Dewan Ekonomi Nasional: Baterai Lithium RI Paling Lengkap, Sayangnya Ekosistem Belum Sinkron
Sebagai penutup, Ukik menyampaikan komitmen Indonesia untuk menempatkan keluarga sebagai pusat dalam kebijakan pembangunan nasional.
Ia juga mendorong kerja sama lintas negara, termasuk dengan Turki, dalam penguatan kebijakan keluarga baik melalui kolaborasi selatan-selatan maupun utara-selatan.
"Memperkuat keluarga, berarti menyiapkan sumber daya manusia yang tangguh. Untuk masa depan yang lebih baik," ucap Ukik.