WahanaNews.co | Tak lama lagi Indonesia akan menghadapi libur panjang akhir tahun pada Desember 2021. Biasanya libur panjang biasanya diikuti dengan mobilitas penduduk. Efek buruknya, terjadi lonjakan kasus positif Covid-19.
Berkaca pada 2020, libur panjang akhir tahun meningkatan mobilitas. Sehingga memicu lonjakan kasus positif Covid-19 sebesar 78 persen. Sementara kasus kematian Covid-19 meningkat hingga 46 persen kala itu.
Baca Juga:
Meski Sudah Vaksin, Masyarakat Waspadai Covid-10 Varian Arcturus
Mencegah kejadian serupa terulang, Epidemiolog Universitas Airlangga, Windhu Purnomo mengatakan pemerintah bisa melakukan tiga hal. Pertama, meningkatkan testing (pemeriksaan) dan testing (penelusuran) kasus kontak erat dengan pasien positif Covid-19.
Saat ini, testing dan tracing yang dilakukan pemerintah belum optimal. Masih banyak kasus kontak erat yang ditemukan tidak dilanjutkan dengan testing. Padahal, idealnya minimal 85 persen dari kasus kontak erat ditesting.
"Sampai sekarang kan testing dan tracing masih jelek. Masih banyak orang yang terinfeksi belum terdeteksi. Banyak tracing tidak dilanjutkan dengan testing," katanya, Rabu (14/9).
Baca Juga:
Korban Keracunan Obat Muncul Lagi, Epidemiolog: BPOM Harus Bertindak
Upaya kedua, pemerintah harus menerapkan kebijakan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di semua area publik. PeduliLindungi bisa mendeteksi orang-orang yang masuk kriteria berbahaya, seperti kontak erat atau positif Covid-19.
Penggunaan PeduliLindungi belum cukup hanya diterapkan di enam sektor yang ditetapkan pemerintah saat ini, yakni perdagangan, transportasi, pariwisata, kantor atau pabrik, keagamaan, dan pendidikan.
"Itu (PeduliLindungi) harus dilakukan secara tidak pilih-pilih. Maksudnya di semua area publik harus menggunakan," tegasnya.