WahanaNews.co | Dinas Pertanian Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar) memperketat pengawasan di Pasar Ternak Muaro Paneh untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang saat ini terus menular ke sapi dan kerbau di daerah itu.
Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Solok Kenedy Hamzah di Solok, Jumat 27 Mei, mengatakan Pemkab Solok bersama Forkopimda sudah mengadakan rapat membahas tentang pengawasan pasar ternak di Muaro Paneh.
Baca Juga:
24 Desa di Gunung Mas Terima Insentif dari Pemerintah Pusat Karena Kinerja Baik
"Dalam rapat itu juga hadir beberapa camat dan Forkopimcam, Kerapatan Adat Nagari (KAN) Muaro Paneh, serta asosiasi pedagang dan pengurus pasar setempat," ujar dia.
Ia mengatakan mulai hari ini dilakukan pengawasan yang ketat di pasar ternak tersebut. Bahkan para pedagang tidak diperbolehkan melakukan aktivitas jual beli hewan ternak sekalipun di tempat parkiran pasar.
"Selain itu, kami juga melakukan penjagaan di pintu masuk pasar bersama pihak kepolisian, TNI, Dishub Kabupaten Solok, Satpol PP, dan Dinas Pertanian Kabupaten Solok," kata dia.
Baca Juga:
Menkeu Sri Mulyani Perketat Buka Rekening Bank, Simak Aturan Terbarunya
Menurutnya tujuan dilakukan pengawasan pasar tersebut adalah untuk mengurangi penumpukan pada sapi sehingga menghindari penularan PMK itu sendiri terhadap hewan ternak.
"Sedapat mungkin jangan sampai ada sapi yang menumpuk. Karena dari penumpukan itu memicu penularan PMK," ujar dia.
Selain itu, menurutnya penutupan pasar ternak Muaro Paneh ini juga bertujuan untuk menutup kemungkinan masuknya hewan ternak dari daerah yang terjangkit.