Meskipun angka prevalensi stunting yang dimiliki oleh Indonesia mengalami penurunan dari 27,7 persen pada tahun 2019 lalu menjadi 24,4 persen di tahun 2021, stunting tetap menjadi salah satu program prioritas pemerintah.
“Tahun ini minimum harus turun 3,2 persen, waktunya tinggal enam bulan lagi (sampai akhir tahun 2022) kalau kita ingin 2024 nanti stunting turun jadi 14 persen,” ucap dia.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Semarang Raih Penghargaan Terbaik I Penanganan Stunting di Jawa Tengah
Muhadjir menambahkan pemerintah sudah melakukan sejumlah intervensi sebagai langkah percepatan penurunan angka stunting.
Seperti pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) mulai dari tingkat provinsi hingga ke tingkat desa.
Guna memperingati Hari Keluarga Nasional ke-29 tahun 2022, dirinya turut mengajak semua pihak untuk berperan aktif dan saling bergotong royong menurunkan angka stunting sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh Presiden.
Baca Juga:
Bele Mo'o Sehati: Strategi Dinkes Gorontalo Tangani Stunting dengan One Stop Service
"Seribu hari awal kehidupan sebagai usia emas manusia Indonesia. Oleh karena itu, marilah kita sungguh-sungguh mengentaskan stunting demi Indonesia jaya dan demi manusia Indonesia yang unggul di tahun 2045," kata Muhadjir. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.