WahanaNews.co | Baru-baru
ini, Indonesia dihebohkan masuknya varian baru Corona,yakni kappa. Muncul 2 kasus
varian Kappa yang diidentifikasi di DKI Jakarta dan Sumatera Selatan, menurut
data dari LBM Eijkman.
Baca Juga:
Varian Covid-19 Terbaru, WHO Peringatkan Potensi Bahaya ArcturusÂ
Pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky
Budiman menyebut varian Kappa juga tengah melanda Australia. Varian turunan
B1617 ini sebetulnya bisa menular lebih cepat dalam hitungan detik.
"Iya itu berpapasan dengan orang langsung terinfeksi,
cepat banget kurang dari waktu 10 detik itu seperti campak," sebut Dicky
saat dikonfirmasi detikcom Rabu (30/6/2021).
"Campak itu cepat banget, menularnya kan airborne
disease juga angka reproduksinya tapi masih tinggi campak ya mereka 18, tapi
ini ya setidaknya 8 lah, artinya itu sama-sama begitu infeksius,"
bebernya.
Baca Juga:
Covid-19 Varian Kraken Terdeteksi di Indonesia, Ini Gejalanya
Menurut Dicky, varian Kappa memiliki potensi karakteristik
yang mirip dengan varian Delta B1617.2. Maka dari itu, orang dengan pengidap
komorbid perlu waspada jika terpapar varian Kappa, ada kemungkinan besar
mengalami gejala COVID-19 serius.
Beda gejala COVID-19 varian Kappa dengan varian lainnya
diyakini Dicky tak begitu signifikan. Namun, yang menjadi catatan Dicky adalah
potensi beban fasilitas kesehatan meningkat jika penularan varian Kappa sama
dengan varian Delta.
"Gejala sejauh ini tidak terlalu signifikan, perbedaaan
gejala, tapi yang jelas ketika satu varian itu lebih cepat menular maka beban
fasilitas kesehatan lebih besar," lanjutnya.