- Kesulitan mempelajari sesuatu yang baru: memasukkan informasi baru ke dalam memori bisa memakan waktu lebih lama.
- Kesulitan multitasking: pemrosesan yang lambat dapat membuat perencanaan tugas paralel menjadi lebih sulit.
Baca Juga:
Hendak Bunuh Diri Diduga Akibat Depresi di Sekolah: Ibu Korban Masih Khawatir
- Kesulitan mengingat nama dan angka: memori strategis, yang membantu mengingat nama dan angka, mulai menurun pada usia 20 tahun.
- Mudah lupa janji: otak mungkin memasukkan janji ke dalam "penyimpanan" otak, tetapi tidak mudah mengingatnya, kecuali ada sesuatu yang menarik ingatan orang tersebut.
Sementara itu, seseorang juga bisa mengalami penuaan otak yang tidak normal, yaitu penyakit alzheimer dan demensia. Mengutip Pathways Health, alzheimer adalah jenis demensia yang mengganggu memori, pemikiran, dan perilaku.
Baca Juga:
Staf Kelurahan Terlapor Pelaku Pemerkosaan Anak di Tangsel Mundur Sejak 2021
Faktanya, depresi sering kali merupakan tanda pertama dari penyakit yang merusak ingatan ini. Gejalanya cenderung berkembang perlahan dan memburuk dari waktu ke waktu, yang akhirnya mengganggu pelaksanaan aktivitas sehari-hari.
Alzheimer adalah bentuk paling umum dari demensia, terhitung 60-80 persen dari kasus demensia. Gejala penyakit alzheimer dan demensia, meliputi:
- Apati