WahanaNews.co | Juru Bicara Vaksinasi Covid-19
Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, mengemukakan,
harga vaksin dosis lengkap Sinopharm berbayar untuk individu ditetapkan
pemerintah Rp 879.140 per orang.
"Harga
itu sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021,"
kata Siti Nadia Tarmizi, melalui pesan singkat di Jakarta, Minggu (11/7/2021) pagi.
Baca Juga:
Jakarta Mulai Berikan Dosis Kelima Vaksin Covid-19
Keputusan
Menteri Kesehatan tersebut berisi tentang sejumlah aturan terkait penetapan
besaran harga pembelian vaksin produksi Sinopharm melalui penunjukan PT Bio
Farma (Persero) dalam pelaksanaan pengadaan vaksin Covid-19 dan tarif maksimal
pelayanan untuk pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong.
Sesuai
dengan aturan tersebut, kata dia, harga vaksin per dosis Rp 321.660 ditambah dengan harga
layanan Rp 117.910, sehingga harga per dosis vaksin yang dibebankan kepada
penerima manfaat seharga Rp 439.570 per dosis.
"Untuk
satu orang kan butuhnya dua dosis,
jadi dikalikan dua menjadi totalnya Rp 879.140," kata Siti Nadia.
Baca Juga:
Katalin Kariko dan Drew Weissman Raih Nobel Kedokteran 2023
Sebelumnya,
dalam sesi diskusi daring, Guru Besar Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Tjandra Yoga Aditama,
mengatakan, makin banyak orang yang divaksin itu akan semakin bagus.
"Kalau
bisa, makin banyak orang divaksin, dengan apapun juga caranya, dan
makin cepat, makin bagus," katanya, saat menjawab pertanyaan seputar
vaksinasi berbayar bagi individu di Indonesia.
Dia
mengatakan, vaksinasi bukan hanya Covid-19.
Indonesia
telah mengawali program vaksinasi sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu.
"Vaksin
kalau mau gratis bisa di puskesmas atau di posyandu. Kalau mau pergi ke rumah
sakit A atau B, ya bayar. Memang ada opsi itu, dibuka buat vaksinasi anak,
seperti BCG, DPT dan lainnya," katanya.
Negara
seperti India, kata dia, juga melakukan hal yang sama.
"Jadi
vaksinasi gratis juga diberikan. Tapi, kalau orang mau pergi ke dokter pribadi yang rumah
sakitnya bagus, yang pakai AC, yang tidak panas-panasan, itu bayar," katanya.
Namun
juga tidak memungkiri bahwa banyak juga negara lain yang 100 persen
menggratiskan vaksinasi bagi penduduknya.
"Jadi
itu, silakan ditimbang, yang baik yang mana," demikian Tjandra Yoga Aditama. [dhn]