WahanaNews.co | Ketua
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Mohammad Adib Khumaidi menyampaikan
usulan agar pemerintah memberlakukan isolasi mandiri nasional bagi pasien
Covid-19 tanpa gejala atau OTG.
Baca Juga:
TP PKK Kolaka Utara Gelar Sosialisasi Kesehatan Reproduksi dan Cegah Stunting bagi Pelajar
Usulan itu menyusul kondisi ketersediaan tempat tidur yang
semakin menipis di banyak daerah akibat adanya lonjakan kasus positif Covid-19.
Kata Adib, penerapan isolasi mandiri nasional diharapkan
membuat kapasitas rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya bisa terkontrol.
"Yang pertama adalah mengaktifkan isolasi mandiri
secara regulasi nasional," ucap Adib dalam jumpa pers virtual, Jumat
(25/6).
Baca Juga:
Dr. Rudi Iskandar Terpilih Sebagai Ketua IDI Tapsel 2023-2026 dalam Muscab Serentak
Ia menyebut strategi pemerintah untuk mengatasi membludaknya
pasien Covid-19 di RS, tidak bisa hanya dengan menambah kapasitas tempat tidur.
Sebab, menurutnya, itu membawa konsekuensi masalah yang lain.
Adib menilai pemerintah harus mempertimbangkan lagi strategi
yang lain. Ia menilai, pemerintah harus lebih serius dalam menghadapi masalah
lonjakan kasus yang tengah terjadi saat ini.
"Kalau kita bicara tempat tidur maka ada konsekuensi
penambahan tempat tidur, akan berdampak juga pada penambahan kapasitas sarana
prasarana, penambahan SDM, termasuk juga bagaimana nanti mengatur pola,
shifting dan rolling," jelas Adib.
"Kondisi ini yang tentunya kalau kemudian dipertanyakan
sampai kapan ini bisa bertahan? sebenarnya kondisinya saat ini semua RS dalam
kondisi yang sangat krisis ya," imbuhnya.
Adib menjelaskan isolasi mandiri bisa diterapkan secara
terpantau dengan menggunakan metode telemedicine. Selain itu, pemerintah dan
pihak-pihak terkait juga bisa memberikan edukasi terkait isolasi mandiri yang
tepat.
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah kemungkinan pasien
Covid-19 mengalami perburukan selama isolasi mandiri.
"Kenapa harus terpantau? jangan sampai kemudian
masyarakat tidak tahu dengan kondisinya, datang ke fasyankes dalam kondisi yang
tersaturasi sangat berat. Dan ini laporan yang kami dapatkan di lapangan
demikian," ucap dia.
Kasus baru positif Covid-19 per Jumat (25/6) kembali
bertambah sebanyak 18.872 kasus. Tambahan kasus baru tersebut membuat total
kasus positif di Indonesia berada di angka 2.072.867 kasus.
Satgas Pengendalian Covid-19 pada hari ini juga mencatat
angka kematian bertambah sebanyak 422 orang, sehingga total angka kematian dari
sejak awal pandemi berjumlah 56.371 orang.
Kondisi kasus covid-19 yang tinggi menyebabkan tingkat
keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di sejumlah Rumah Sakit
penuh.
Beberapa daerah terpaksa membuat tenda di luar rumah sakit
untuk merawat pasien covid-19, sebab banyak rumah sakit yang tingkat
keterisiannya mencapai 100 persen. [dhn]