WahanaNews.co | Pemerintah Indonesia, melalui Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, membidik target besar, yakni standardisasi protokol kesehatan global atau global health protocols, melalui forum G20 di sektor kesehatan.
"Kita mau menstandarkan global health protocols, sama seperti kita pergi ke luar negeri kan secara legal, harmonisasinya terjadi dengan dokumen paspor, paspor itu di semua dunia formatnya sama, kita mau samakan itu juga untuk health protocols," ujar Budi dalam acara Press briefing G20: The 2nd Health Working Group yang disiarkan daring, Senin (6/6/2022).
Baca Juga:
Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia pada Pembangunan Berkelanjutan dan Transisi Energi
Budi menjelaskan, selama ini protokol kesehatan global saat pandemi Covid-19 berbeda-beda di masing-masing negara.
Mulai dari ketentuan orang yang bisa masuk suatu wilayah sesuai jenis vaksin, karantina, dan juga tes Covid-19.
"Misal China vaksinnya minta gini, karantina begini, tes PCR begini, masuk ke Inggris beda lagi, masuk Amerika Serikat beda lagi, kan pusing," ujar Budi.
Baca Juga:
Prabowo Ungkap RI Pindahkan Ibu Kota Karena Naiknya Permukaan Laut Naik Tiap Tahun
Karena itu, dengan standardisasi diharapkan dapat mengharmonisasikan protokol kesehatan global di semua negara jika terjadi pandemi.
Sebab, salah satu langkah mengantisipasi pandemi yakni dengan karantina wilayah yang menyebabkan ekonomi terdampak, karena pergerakan orang dan barang dihentikan sementara.
"Jadi kalau kita global health protocol sudah setuju, begitu ada pandemi, kita nggak usah lockdown 100 persen, orang orang atau barang barang yang bisa memenuhi global health protocol, tetap bisa gerak, misalnya obat-obatan dan vaksin," ujar Budi.