Kalau dalam hal tingkat efektivitas atau cara mana yang lebih bagus, masing-masing berbeda. Jika kamu menanyakan ketahanan efeknya, pemberian vitamin booster melalui infus lebih tahan lama daripada melalui suntikan atau oral.
Pasalnya, vitamin yang pemberiannya melalui suntikan akan mengalami proses pada organ lambung, hati, lalu menuju ginjal. Sebagian bahkan bisa terbuang bersama urine. Tentunya ini tidak sama dengan pemberian vitamin dari infus.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
Dalam infus, terdapat cairan yang bernama natrium klorida. Vitamin yang masuk ke tubuh melalui infus akan berikatan dengan NaCl yang memiliki kandungan garam mineral. Mineral inilah yang selanjutnya berikatan dengan vitamin dan membuatnya lebih tahan lama dalam tubuh.
Waspadai Efek Samping Jika Dosisnya Berlebihan
Meski aman untuk menggunakan vitamin booster setiap hari, kamu tidak boleh abai dengan risiko yang tetap mungkin terjadi. Risiko akan muncul apabila dosis yang kamu dapatkan sangat berlebihan. Risiko juga lebih cepat muncul pada pemilik tubuh yang sensitif.
Baca Juga:
Program KKS, Milik Semua Instansi dan Masyarakat Dairi
Pemberian vitamin booster dalam dosis besar juga tidak menjadi hal yang benar. Sebab, tubuh sebenarnya tidak memerlukan dosis dalam jumlah banyak, apa lagi kalau kamu mendapatkan dosis dalam jangka panjang.
Tak hanya itu, tanyakan pada dokter kandungan apa saja yang terdapat pada vitamin tambahan tersebut dan berapa dosis yang kamu dapatkan.
Kemudian, kalau kamu memiliki riwayat penyakit gangguan darah G6PD, gangguan autoimun, alergi, masalah ginjal kronis, maag kronis, sedang hamil dan menyusui, sebaiknya tanyakan pada dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan vitamin booster. [rna]