WahanaNews.co | Pengguna Twitter asal Medan, Sumatera Utara mengunggah video yang membandingkan pelayanan di Rumah Sakit (RS) Malaysia dengan Indonesia.
Unggahan ini pun viral di media sosial.
Baca Juga:
Korupsi APD Kemenkes, KPK Ungkap Satu Tersangka Beli Pabrik Air Minum Kemasan Rp60 Miliar
Pengguna Twitter yang diketahui bernama Sarah Muksin itu blak-blakan menyebut pengobatan di negara tetangga lebih bagus dibandingkan di Indonesia.
Sarah mengungkapkan alasan mengapa warga Medan seperti dirinya banyak yang kerap memilih berobat ke Malaysia dibanding di Indonesia.
Diantaranya karena dari segi pelayanan dinilai lebih cepat dan tanggap.
Baca Juga:
Kemenkes: Dampak Pestisida Sistemik pada Anggur Muscat Bisa Bertahan Meski Dicuci
“Orang medan, sakit perut dikit aja ke penang. tentu. selain tiket pesawat yg cukup murcek, service rumah sakit di penang satset banget,” ujar Sarah, melalui akuj Twitternya, @sarahokeh, dikutip Senin, (29/5/2023).
“Mulai dari sistem booking online sampe pelayanan di RS ini juara. uhm. RS Lahm Hwa Ee ini salah satunya,” tambahnya.
Sarah juga mengungkapkan, selama berobat di Malaysia, ia kerap mendapatkan pelayanan yang baik dari para dokter hingga staf rumah sakit disana.
Menurutnya, tak heran jika hal tersebut membuat banyak orang Indonesia lebih memilih jalan-jalan ke Malaysia sekaligus melakukan ‘wisata medis’.
Merespon hal tersebut, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, dr. Siti Nadia Tarmizi langsung buka suara.
Ia memastikan bahwa Indonesia akan berbenah dalam hal pelayanan kesehatan dengan hadirnya RUU Kesehatan. Mengingat, Kemenkes sendiri mencatat bahwa masyarakat Indonesia setidaknya telah menghabiskan total biaya sekitar Rp160 Triliun untuk berobat ke luar negeri.
“Kita ketahui ada perhitungan perkiraan 160 T biaya yang dikeluarkan masyarakat Indonesia untuk kesehatan di luar negeri. Nah, tentunya alasan pengobatan ini banyak mungkin seperti disebutkan netizen,” ujar dr.Siti Nadia, kepada media, Senin, (29/05/2023).
“Oleh karena itu, melalui RUU kesehatan Kemenkes akan melakukan transformasi kesehatan di bidang pelayanan kesehatan dan juga pemenuhan SDM kesehatan,” lanjutnya lagi menjelaskan.
dr. Siti Nadia juga menyebut, sejauh ini beberapa rumah sakit di Indonesia juga telah bekerjasama dengan beberapa klinik ternama di luar negeri untuk memperkuat layanan pengobatan sekunder.
Kerja sama yang dilakukan itu juga bertujuan untuk mempermudah dalam hal penambahan SDM serta kompetensi para tenaga kerja kesehatan di rumah sakit yang ada di Indonesia. Sehingga, langkah-langkah tersebut diharapkan bisa membuat masyarakat Indonesia tidak perlu lagi jauh-jauh untuk berobat ke luar negeri.
“Adanya kerjasama dengan klinik dari luar negeri yang memiliki reputasi seperti Mayo Clinic, Klinik Jantung dan DM yang kemarin sudah ditanda tangani kerjasma antar rumah sakit merupakan upaya penguatan layanan sekunder,” terangnya.
“Sehingga masyarakat tidak perlu berobat ke luar negeri, kemudahan penambahan nakes juga dalam kerjasma termasuk pengembangan SDM dan kompetensi nakes ini yang bisa kita dapatkan dengan kerjasma tadi,” tutupnya.
[Redaktur: Zahara Sitio]