WahanaNews.co | Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan per 31 Januari 2022 melaporkan12.422 angka lonjakan kasus harian Covid-19.
Upaya testing dan tracing sebagai deteksi dini dinilai menjadi alasan angka kasus konfirmasi terus meningkat.
Baca Juga:
Perhimpunan Ahli Epidemiolog Sebut RI Belum Siap Masuk Endemi
Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi. Ia menambahkan, kenaikan positivity rate dalam seminggu terakhir persentasenya mencapai 3,65%.
"Hal ini selain seiring dengan kenaikan kasus konfirmasi, tapi juga sejalan dengan ditingkatkannya angka testing dan tracing,'' ujar dr. Nadia dikutip dari website resmi Kementerian Kesehatan, Selasa (1/2/2022).
Selain itu, untuk mendapatkan data yang komprehensif, menurutnya sebaiknya data dilihat dalam 7 hari terakhir, tidak hanya fokus pada data harian saja.
Baca Juga:
Pekerja dengan Gaji di Bawah Rp 3 Juta Bakal Dapat Subsidi Upah
''Hal ini agar kita dapat melihat data secara utuh sehingga dapat memperoleh informasi yang tepat,'' tambah dr. Nadia.
Kenaikan positivity rate ini menunjukan kemampuan deteksi Indonesia dalam hal testing dan tracing. Per tanggal 30 Januari 2022, jumlah orang yang di tes adalah 5,75 per 1000 penduduk per minggu. Angka ini jauh diatas angka anjuran WHO, yakni 1 per 1000 penduduk per minggu.
Menurutnya, peningkatan kuota testing dan tracing ini merupakan bentuk dari upaya deteksi dini dalam mencegah perluasan penularan, serta mencegah munculnya klaster sebaran yang baru.
"Ini juga merupakan usaha untuk mendeteksi lebih awal gejala COVID-19 yang diderita oleh tiap-tiap individu. Hal ini penting untuk mencegah keterlambatan penanganan kasus mengingat varian Omicron yang memiliki persebaran lebih cepat namun cenderung tidak bergejala,'' tuturnya.
Kenaikan angka kasus dalam satu minggu terakhir telah diantisipasi oleh Kementerian Kesehatan dengan menyiapkan kapasitas tempat tidur perawatan COVID-19.
Secara nasional, total ketersediaan tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) perawatan COVID-19 saat ini berjumlah 78.825 yang dapat tingkatkan sampai dengan kapasitas maksimal 156.847 tempat tidur.
Untuk Jakarta, BOR di 196 rumah sakit rujukan saat ini di 6.496 dari 13.777 kapasitas tempat tidur yang tersedia.
"Dalam kondisi yang dibutuhkan, BOR di Jakarta dapat dikondisikan hingga mencapai 21.000. Jadi, tidak perlu terlalu khawatir, kapasitasnya masih cukup banyak,'' ungkapnya.
Dr. Nadia juga meminta masyarakat tetap patuh untuk menjalankan protokol kesehatan, melakukan isoman di rumah atau isoter jika bergejala ringan, memanfaatkan layanan telemedicine yang tersedia, hingga melaksanakan vaksinasi booster. [rin]