WahanaNews.co, Jakarta - Beberapa negara telah mencatat peningkatan kasus kanker penis dalam beberapa tahun terakhir. Menurut laporan dari BBC pada Rabu (8/5/2024), sebuah studi yang dipublikasikan dalam Jurnal JMIR Public Health and Surveillance pada tahun 2022 menganalisis kejadian kanker penis di 43 negara.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kasus kanker penis paling banyak terjadi antara tahun 2008 dan 2012 di Uganda (dengan tingkat 2,2 kasus per 100.000 pria), Brasil (2,1 kasus per 100.000 pria), dan Thailand (1,4 kasus per 100.000 pria).
Baca Juga:
Cinta Ramlan Mati Suri: 3 Jam Tanpa Tanda Kehidupan hingga Bertemu Cahaya
Di Brasil, Kementerian Kesehatan mencatat 21.000 kasus kanker penis antara tahun 2012 dan 2022. Penyakit ini menyebabkan 4.000 kematian dan lebih dari 6.500 pria harus menjalani amputasi. Tingkat kejadian kanker penis di Brasil mencapai 2,1 kasus per 100.000 pria, dengan wilayah Maranhao menjadi yang teratas dengan tingkat 6,1 kasus per 100.000 pria.
Di sisi lain, Pusat Penelitian Kanker di Inggris mencatat 699 kasus baru kanker penis selama periode 2016-2018. Ini menunjukkan peningkatan 28 persen sejak tahun 1990-an. Para peneliti memperkirakan bahwa jumlah kasus kanker penis akan terus meningkat hingga mencapai 77 persen pada tahun 2050 di seluruh dunia.
Penyebab Kanker Penis
Baca Juga:
Penelitian Ungkap Generasi X dan Milenial Berisiko Tinggi Alami Kanker
Untuk mencegah kanker penis, penting bagi setiap pria untuk memahami faktor-faktor yang dapat menyebabkan penyakit ini.
Menurut informasi dari Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris, kanker penis disebabkan oleh human papillomavirus (HPV), suatu virus yang menyerang area genital.
Seseorang dapat terinfeksi virus HPV melalui kontak kulit dengan penderita lain di area genital, hubungan seksual (baik vagina, anal, maupun oral), atau berbagi mainan seksual.