WahanaNews.co | Studi baru mendapati bahwa menambahkan garam ekstra ke makanan, dapat meningkatkan risiko kematian dini.
Sebab, makan terlalu banyak garam menyebabkan hipertensi atau darah tinggi, yang menjadi faktor risiko berbagai macam penyakit tidak menular.
Baca Juga:
Sederet Manfaat Mandi Air Garam, Salah Satunya Redakan Nyeri Otot
Dalam studi yang dipublikasikan di European Heart Journal, peneliti melibatkan lebih dari 500.000 orang.
Studi tersebut dipimpin oleh Profesor Lu Qi, dari Tulane University School of Public Health and Tropical Medicine di New Orleans di Amerika Serikat, dengan rekan-rekan dari sekolah kedokteran Harvard.
Mereka menganalisis data dari 501.379 orang yang termasuk dalam studi Biobank di Inggris untuk penelitian tersebut sejak tahun 2006 hingga 2010.
Baca Juga:
5 Tanda Tubuh Kelebihan Konsumsi Garam, Salah Satunya Susah Tidur
Peserta penelitian diminta memilih jawab tidak pernah, jarang atau selalu menambahkan garam dalam makanannya. Kemudian melakukan pemantauan selama sembilan tahun terhadap peserta penelitian.
Faktor-faktor yang dapat memengaruhi hasil juga diperhitungkan, seperti usia, jenis kelamin, ras, kekurangan, indeks massa tubuh (BMI), kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol, aktivitas fisik, diet dan kondisi medis seperti diabetes, kanker serta penyakit jantung.
Hasilnya menunjukkan, mereka yang selalu menambahkan garam pada makanannya berisiko mengalami kematian dini hingga 28 persen, dibandingkan orang yang tidak pernah atau jarang melakukannya.
Dilansir dari Independent, Sabtu (9/7/2022) para peneliti turut menghitung berapa lama kelompok yang terlalu banyak mengonsumsi garam akan hidup.
Pada usia 50 tahun, peneliti mencatat tingkat harapan hidup wanita dan pria yang selalu menambahkan garam ke makanan menurun masing-masing 1,5 tahun dan 2,28 tahun.
“Menambahkan garam ke makanan di meja adalah perilaku makan umum yang secara langsung berkaitan dengan preferensi jangka panjang individu agar makanan terasa asin," terang Qi.
Ia menyebut, mengurangi asupan natrium dalam kehidupan sehari-hari, dengan memakai sedikit atau bahkan tanpa garam ke makanan dapat memberikan manfaat pada kesehatan.
"Karena penelitian kami adalah yang pertama melaporkan hubungan antara menambahkan garam ke makanan dan kematian," tutur Prof Qi.
Dia menggarisbawahi, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi hasil temuannya tersebut.
“Kita membutuhkan garam dalam makanan kita, tetapi makan terlalu banyak dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang pada gilirannya meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke," ujar Chloe MacArthur, perawat jantung senior di British Heart Foundation.
Oleh sebab itu, MacArthur menyarankan, agar masyarakat berhati-hati dalam menambahkan terlalu banyak garam ke makanan.
Apalagi, sebagian besar garam sudah ada dalam makanan kemasan, yang berarti Anda mengonsumsi lebih dari yang disadari.
Para peneliti juga menemukan, bahwa risiko kematian dini terkait dengan menambahkan garam sedikit berkurang pada orang yang makan banyak buah dan sayuran, meskipun hasil ini tidak signifikan secara statistik.
“Kami tidak terkejut dengan temuan ini, karena buah dan sayuran adalah sumber utama potasium, yang memiliki efek perlindungan dan dikaitkan dengan risiko kematian dini yang lebih rendah," pungkas Qi. [rin]