WahanaNews.co | Dalam menghadapi cuaca panas di Indonesia yang kini meningkat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengimbau masyarakat untuk mewaspadai sejumlah penyakit yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk.
"Ada studi pada nyamuk demam berdarah, dengan kenaikan temperatur bumi saat ini, semakin panas suhunya, maka dia semakin aktif menggigitnya. Bisa jadi karena dia haus," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI Imran Pambudi, Selasa (02/05/2023).
Baca Juga:
Korupsi APD Kemenkes, KPK Ungkap Satu Tersangka Beli Pabrik Air Minum Kemasan Rp60 Miliar
Kondisi serupa juga berlaku pada nyamuk malaria (Anopheles) betina yang umumnya muncul di jam 18.00 hingga 06.00.
Menurut Imran ada lima jenis penyakit malaria yang berpotensi memicu komplikasi hingga berujung kematian, apabila telat ditangani secara medis.
Pertama adalah jenis malaria falsiparum. Disebabkan oleh Plasmodium falciparum yang bisa berkembang menjadi malaria dengan komplikasi yang menyebabkan kematian.
Baca Juga:
Kemenkes: Dampak Pestisida Sistemik pada Anggur Muscat Bisa Bertahan Meski Dicuci
Yang kedua adalah malaria vivaks yang disebabkan oleh plasmodium vivax yang dapat menyebabkan anemia kronik dan juga dapat berkembang menjadi malaria dengan komplikasi.
Ketiga adalah malaria ovale yang disebabkan oleh plasmodium ovale. Manifestasi klinis dari jenis itu bersifat ringan.
Keempat adalah malaria malariae Disebabkan oleh plasmodium malariae yang juga bergejala ringan.