WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan komitmennya dalam menjadikan obat berbahan alam sebagai bagian penting dalam transformasi sistem kesehatan nasional.
Sebagai langkah konkret, Kemenkes telah menjalankan proyek percontohan penggunaan obat tradisional atau jamu dalam layanan kesehatan formal.
Baca Juga:
Virus Hanta Mulai Muncul di Indonesia, Ahli Sebut Berpotensi Jadi Endemik
Direktur Produksi dan Distribusi Farmasi Kemenkes, Dita Novianti Sugandi, menyampaikan bahwa layanan klinis berbasis obat bahan alam sudah mulai diimplementasikan.
Selain itu, pihaknya mendorong pengembangan wisata kesehatan dan kebugaran yang mengedepankan produk alami di RSUP Dr. Sardjito Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.
Bertepatan dengan peringatan Hari Jamu Nasional yang jatuh setiap 27 Mei, Dita menegaskan bahwa jamu kini tidak hanya dapat digunakan secara mandiri, tetapi juga menjadi bagian dari pengobatan di fasilitas kesehatan resmi.
Baca Juga:
Indonesia Baru Capai 67 Persen ODHIV dalam Pengobatan, Kemenkes Kejar Target 95-95-95
Untuk memperkuat langkah ini, Kemenkes menekankan pentingnya pelatihan serta edukasi bagi tenaga kesehatan dan medis.
"Kami berharap Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) bisa menjadi garda terdepan dalam mereplikasi inovasi ini di rumah sakit lainnya," ujar Dita dalam acara peringatan Hari Jamu Nasional, Minggu (25/5/2025).
Ia juga menyebutkan bahwa program "Gerakan Bugar dengan Jamu" (Bude Jamu) yang telah digagas sejak 2015 terus digalakkan sebagai upaya menyehatkan masyarakat dengan pendekatan berbasis budaya.