Dari jumlah tersebut, 174 adalah laki-laki, 166 di antaranya diidentifikasi sebagai laki-laki yang berhubungan badan dengan laki-laki, seperti dikutip dari London School of Hygiene & Tropical Medicine, Kamis (11/8/2022).
Semua pasien memiliki lesi kulit, dengan 78% berada di daerah anus dan saluran genital, dan 43% di daerah perioral, daerah sekitar mulut.
Baca Juga:
Berikut Tips Pencegahan Cacar Monyet Agar Tidak Tertular
Empat puluh lima pasien menderita proktitis (peradangan lapisan rektum), 19 orang menderita tonsilitis, 15 orang mengalami radang penis, dan 6 orang mengalami abses.
Banyak pasien memiliki gejala tidak normal yang tidak terlihat sebelumnya pada wabah di Afrika, seperti lesi genital dan lesi di saluran anus (proctitis).
Selain itu, dibandingkan dengan wabah sebelumnya, pasien-pasien tersebut memiliki jumlah lesi yang lebih rendah dari biasanya.
Baca Juga:
Kasus Cacar Monyet di Jakarta Barat Bertambah Jadi 10 Orang
Dr. Michael Marks, Associate Professor di LSHTM, mengatakan, "Semakin kita memahami tentang virus cacar monyet dan bagaimana penyebarannya, semakin baik kita mendiagnosis dan merawat pasien untuk mengendalikan wabah ini. Salah satu temuan yang mencolok adalah bahwa virus load—jumlah virus yang ada—lebih dari 1.000 kali lebih tinggi pada lesi kulit daripada lesi di tenggorokan."
Tim peneliti menjelaskan perlu penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah penularan melalui pernapasan pada awal penyakit dapat terjadi.
Ini untuk memandu dan menginformasikan pembuat kebijakan tentang strategi intervensi potensial, seperti isolasi rumah bagi individu-individu yang terinfeksi.