WAHANANEWS.CO, Jakarta – Warga nekat menyusup ke zona merah untuk memberi makan ternak karena pemerintah tak memberi ganti rugi. Hewan ternak warga di zona radiasi radioaktif Cikande tak terurus dan sebagian mati.
Melansir dari detikX, Rabu (26/7/2025), sudah lebih dari dua pekan, Jamal—bukan nama sebenarnya—harus menenggak 16 butir obat Prussian blue setiap hari.
Baca Juga:
Hewan Ternak di Cikande Terpapar Zat Radioaktif? Satgas Angkat Suara
Obat ini berfungsi sebagai penawar racun untuk mengeluarkan radionuklida cesium-137 (Cs-137) melalui feses. Jamal diduga terkontaminasi radiasi Cs-137 dari tempatnya bekerja PT Peter Metal Technology (PMT). Pabrik ini sudah ditutup pada Juli 2025.
“Awalnya seminggu pertama itu kan tiga (butir), Bang, satu minum. Sehari sembilan. Udah dari dua minggu apa, itu 16, sekali minum itu enam, Bang,” kata Jamal, mengutip detikX.
PT PMT diduga sebagai salah satu sumber utama paparan radiasi Cs-137 di Cikande, Serang, Banten. Informasi itu didapat setelah Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cs–137 dan Masyarakat Berisiko Terdampak melakukan penelusuran lapangan atas dugaan paparan radiasi pada udang beku milik PT Bahari Makmur Sejati (BMS).
Baca Juga:
Cuaca Panas di Berbagai Daerah, Kapan Berakhir? Begini Prediksi BMKG
Investigasi dilakukan menyusul laporan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) yang menemukan adanya kontaminasi Cs-137 pada 5 ton udang beku yang diekspor ke AS.
Jamal baru tahu terkontaminasi Cs-137 setelah tim HRD PMT menghubunginya sebulan lalu. Tim personalia itu meminta Jamal mengecek kesehatan supaya perusahaan bisa beroperasi lagi.
Jamal dan kelima rekannya sesama mantan pekerja PMT mengiyakan permintaan itu dengan harapan bisa bekerja kembali. Namun ternyata dalih itu hanya kebohongan perusahaan agar Jamal dan rekan-rekannya mau cek kesehatan.