Dua di antaranya berada di area permukiman, tepatnya Kampung Barengkok dan Kampung Sadang, Desa Sukatani.
Sebanyak 3.640 orang yang berada di area zona merah telah dilakukan pemeriksaan kesehatan. Dari total itu, 11 orang, termasuk Jamal, positif terpapar Cs-137. Sebanyak 27 keluarga dengan total 92 jiwa juga sudah direlokasi dari titik paparan.
Baca Juga:
Hewan Ternak di Cikande Terpapar Zat Radioaktif? Satgas Angkat Suara
“Dalam proses relokasi ini, diterapkan protokol keamanan radiasi. Pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Cikande,” ungkap Rasio melalui surel pekan lalu.
Rahmat—bukan nama sebenarnya—termasuk salah satu yang direlokasi. Dia dipindahkan sementara ke Kampung Bunian, Desa Sukatani. Jaraknya sekitar 1 kilometer dari tempat tinggal Rahmat di Kampung Barengkok, Desa Sukatani.
Rahmat mengaku tidak sempat menyiapkan apa-apa ketika direlokasi pada 22 Oktober lalu. Dia hanya diminta ikut pemeriksaan kesehatan oleh Bintara Pembina Desa (Babinsa) setempat ke Puskesmas Cikande, lantaran sekitar 20 meter dari rumah Rahmat terdapat paparan radiasi Cs-137 yang cukup tinggi. Setelah cek kesehatan, Rahmat dan keluarganya tidak diizinkan lagi pulang ke rumah.
Baca Juga:
Cuaca Panas di Berbagai Daerah, Kapan Berakhir? Begini Prediksi BMKG
“Tidak boleh mengambil apa pun (di rumah). Hanya memakai baju yang dipakai aja. Terus langsung ke kontrakan (lokasi pengungsian),” ungkap Rahmat.
Rahmat bersama istri dan kedua anaknya diminta tinggal di rumah kontrakan dengan satu kamar. Mereka tidur berimpitan. Meski begitu, Rahmat mengaku cukup tenang karena dibekali uang Rp5 juta, sembako, dan pakaian. Selama sepekan pertama, bantuan dari pemerintah juga terus berdatangan.
namun, setelah itu, bantuan tidak lagi datang. Uang santunan Rp5 juta juga sudah habis. Ditambah lagi, warga baru mendapat kabar bahwa proses relokasi masih akan terus berlanjut dan belum tahu kapan akan selesai. Sementara itu, pemerintah, kata Rahmat, belum memberikan santunan apa pun lagi kepada warga.