"Kami memanggil mereka hanya untuk memastikan mereka tidak positif," ucapnya.
Malaysia telah memperketat pembatasan usai kemunculan varian Omicron. Otoritas Malaysia melarang masuk para pelancong dari delapan negara Afrika dan mewajibkan pelancong dari negara-negara berisiko tinggi untuk memakai alat pelacak digital selama dikarantina.
Baca Juga:
Bahayakan Kesehatan, BPKN: Waspadai AMDK dengan Bromat Melebihi Batas Aman
Peringatan WHO
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan bagi negara-negara di kawasan Asia-Pasifik untuk meningkatkan kapasitas layanan kesehatan dan memvaksinasi penuh warga. Hal itu dinilai harus dilakukan untuk menghadapi lonjakan kasus virus Corona akibat varian Omicron.
Dilansir dari Reuters, varian Omicron pertama teridentifikasi di Afrika Selatan pada bulan lalu dan ditetapkan sebagai 'variant of concern' oleh WHO. Para peneliti masih mengumpulkan data-data untuk menentukan seberapa menular varian Omicron dan seberapa parah penyakit yang ditimbulkannya.
Baca Juga:
Penyakit Mpox Jadi Darurat Kesehatan Global, Kenali Cara Penularannya
Varian Omicron kini sudah terdeteksi di belasan negara dan mulai ditemukan di kawasan Asia. Sejumlah negara Asia yang telah mengkonfirmasi kasus varian Omicron antara lain Jepang, Korea Selatan, Singapura, Malaysia dan India.
"Pengendalian perbatasan bisa mengulur waktu tapi setiap negara dan setiap komunitas harus bersiap menghadapi lonjakan kasus baru," ucap Direktur Regional WHO untuk Pasifik Barat, Takeshi Kasai.
"Orang-orang seharusnya tidak hanya bergantung pada langkah perbatasan. Yang paling penting adalah bersiap menghadapi varian ini dengan potensi penularan tinggi. Sejauh ini informasi yang tersedia menunjukkan bahwa kita tidak perlu mengubah pendekatan kita," imbuhnya. [dhn]