Meski kegunaannya sama seperti Wi-Fi, namun Li-Fi jauh lebih canggih dan memiliki sejumlah keunggulan. Teknologi baru ini merupakan hasil percobaan yang dilakukan oleh University College dan Oxford University.
Teknologi Li-Fi sebenarnya sudah didemonstrasikan sejak tahun 2012. Li-Fi sudah berhasil diterapkan pada sepasang smartphone Casio di acara Consumer Electronics Show di Las Vegas pada waktu itu.
Baca Juga:
Waspada! Kasus Pertama Cacar Monyet Klade I Muncul di California AS
Teknologi ini menghadirkan kecepatan berkali lipat lebih tinggi dari Wi-Fi. Li-Fi dirancang sebagai media transfer data berbasis cahaya secara nirkabel.
Berbeda dengan teknologi Wi-Fi yang melakukan transfer data menggunakan gelombang elektromagnetik pada frekuensi radio. Li-Fi mentransfer data memanfaatkan cahaya dari lampu LED.
Teknologi Li-Fi dilengkapi dengan chip yang memodulasi cahaya untuk transmisi data optik.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
Cara Kerja Li-Fi
Sebagaimana yang sudah disampaikan di atas, Li-Fi melakukan transfer data dengan memanfaatkan cahaya. Untuk dapat menjalankan Li-Fi, dibutuhkan dua sumber cahaya yang terpasang pada masing-masing perangkat.
Sumber cahaya yang bisa digunakan untuk Li-Fi adalah detektor foto (Light Sensor) dan LED. Saat cahaya LED nyala, maka cahaya sensor pada ujung perangkat lain akan menangkap dan mendeteksi sebagai biner 1. Jumlah cahaya yang terdapat di LED akan mengirimkan pesan yang ditangkap oleh detektor cahaya di perangkat lainnya.