Total 98 persen dari kasus-kasusnya dicatat dari antara pria gay atau biseksual, dan sementara monkeypox aslinya bukanlah penyakit yang menular lewat seks, para penulis hasil studi itu menyatakan 95 persen penularan terjadi mengikuti hubungan seksual yang dijalin para pria itu. Sebanyak 75 persen dari pasien adalah berkulit putih, dan 41 persen positif HIV.
Hasil studi juga melaporkan kalau sampel cairan sperma yang dikumpulkan menunjukkan mengandung sejumlah besar virus cacar monyet.
Baca Juga:
Berikut Tips Pencegahan Cacar Monyet Agar Tidak Tertular
Tapi, mereka mengatakan butuh riset lebih jauh untuk memastikan apakah semen memang bisa menularkan virus itu.
Gejala bervariasi menurut praktik hubungan seksual. Dalam studi yang kedua, terbit dalam versi preprint di Lancet, kesimpulan senada dibuat berdasarkan data medis dari 181 kasus cacar monyet di Spanyol.
Dalam grup ini, sebanyak 91,7 persen pasien adalah pria yang berhubungan seks dengan sesama pria, dan riwayat seksual detailnya menunjukkan kalau mereka yang melakukan hubungan anal memiliki periode inkubasi lebih panjang (8 versus 6 hari).
Baca Juga:
Kasus Cacar Monyet di Jakarta Barat Bertambah Jadi 10 Orang
Para pria yang melakukan hubungan anal itu juga tercatat mengalami gejala sistemik cacar monyet yang lebih tinggi sebelum bintil muncul (62,0 versus 27,6 persen) dan lebih banyak yang disertai proctitis atau radang pada lapisan rektum (32,9 versus 6,9 persen).
"Karena variabilitas dari keluhan yang datang, para dokter seharusnya memiliki kecurigaan yang lebih tinggi dari penyakit ini," kata para penulis hasil studi itu. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.