“Tetapi sebenarnya kami tahu bahwa kami mampu,” imbuhnya.
“Moderna berubah dari nol produksi menjadi memiliki 1 miliar dosis dalam waktu kurang dari setahun,” kata Afeyan.
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Yogyakarta Targetkan 30.702 Anak Terima Imunisasi Polio pada PIN 2024
Pada tahun 2022, perusahaan yang berbasis di Massachusetts, Amerika Serikat ini menargetkan akan memproduksi vaksin Covid-19 dalam jumlah besar, yaitu dari 1 miliar menjadi 3 miliar.
"Kami pikir kami melakukan segala yang kami bisa untuk membantu pandemi ini," tambah dia.
Ia juga mencatat bahwa perusahaannya telah menghabiskan dana sebesar $2,5 miliar dan waktu selama 10 tahun untuk mengembangkan platform yang membuat vaksin Covid-19 Moderna.
Baca Juga:
Pemkab Batang, Massifkan Pencegahan Kasus Flu Singapura (HFMD)
Ditanya tentang kritik yang menyebutkan bahwa Moderna hanya menyediakan vaksin untuk negara-negara kaya, Afeyan menjawab bahwa perusahaan itu memasok output yang 'cukup signifikan' ke negara-negara miskin.
“Ada lebih banyak pasokan di UE dan pemerintah AS daripada yang dapat mereka gunakan,” kata Afeyan, yang juga merupakan salah satu pendiri Moderna.
Secara terpisah, Moderna telah membuat komitmen dengan COVAX pada bulan Mei lalu. COVAX merupakan program vaksin yang didukung PBB untuk negara-negara miskin.