“Untuk golongan dewasa ini juga banyak karena disamping kampanye kita terhadap kesehatan sudah mulai tinggi, keluhan kesehatan yang dulu itu adanya di lansia, mulai bergeser ke dewasa, seperti darah tinggi atau hipertensi. Dulu darah tinggi itu penyakit orangtua, sekarang orang dewasa juga sudah banyak yang mengidapnya,” jelas Sulung.
Terkait pendaftar pemeriksaan CKG di Puskesmas yang dilayani kurang lebih 60 dokter ini, Sulung menyampaikan jumlahnya juga masih bervariasi. Pendaftar di hari pertama sekitar 70 peserta. Hari kedua sampai hari kesembilan ini rata-rata pendaftar berjumlah 25-30 orang.
Baca Juga:
Larang Kadernya Ikut Retreat, Megawati Diminta Mundur dari BPIP dan BRIN
Sulung menyampaikan tim khusus untuk pemeriksaan CKG ini berjumlah 8-13 orang disiapkan untuk membantu mulai dari pendaftaran, bagian IT, pemeriksa kesehatan awal, dokter, bagian laboratorium, bagian EKG (jantung), bagian kanker rahim, dan lainnya.
“Total tim khusus yang kita siapkan untuk pemeriksaan CKG ini sekali jalan berjumlah 8-13 orang. Itu pun tergantung banyaknya pendaftar. Jika ternyata pendaftar banyak, dokter bisa kita tambah,” ujar Sulung.
Ia mengatakan sosialisasi program CKG ini terus digalakkan ke masyarakat selain melalui media sosial, juga dilakukan dengan bekerja sama dengan lintas sektor.
Baca Juga:
Buka Toko Cabang di Kota Bekasi, Ina Cookies Tawarkan Promo Menarik
Contohnya melalui ikatan kader kesehatan, camat, para lurah untuk bisa menginformasikan langsung program CKG ini kepada masyarakat.
“Kalau di level seperti kami, kami lebih banyak melakukan sosialisasi melalui kader, dasa wisma dan lainnya agar informasi program ini sampai ke masyarakat,” ungkapnya.
Terakhir, Sulung menegaskan untuk melaksanakan program CKG ini, masyarakat mungkin butuh effort karena pertama-tama harus mengunduh aplikasi SATUSEHAT mobile.