WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pemerintah tengah memprioritaskan pembangunan dan pemerataan fasilitas medis untuk penanganan penyakit kritis seperti serangan jantung dan stroke.
Program ini ditargetkan menjangkau 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, sehingga masyarakat dapat segera memperoleh pertolongan tanpa harus menempuh perjalanan jauh ke rumah sakit besar.
Baca Juga:
Dinas Kesehatan dan Puskesmas Jadi Garda Depan Pengawasan Pangan Program MBG
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa ketersediaan sarana kesehatan di tiap daerah sangat penting, mengingat kedua penyakit tersebut membutuhkan respons cepat.
Ia menjelaskan, periode emas atau golden period penanganan stroke adalah sekitar tiga jam, sementara serangan jantung memiliki waktu ideal hingga enam jam.
“Kan tidak mungkin kalau golden period kena serangan jantung di Cirebon harus dibawa ke Bandung,” ujarnya.
Baca Juga:
HGU 190 Tahun Gugur, Ini Respons Tegas Airlangga soal Masa Depan IKN
Budi menambahkan, saat ini masih banyak daerah yang belum memiliki peralatan medis memadai.
Oleh karena itu, pemerintah menargetkan seluruh rumah sakit daerah dapat dilengkapi dengan CT scan dan cath lab untuk mempercepat diagnosis dan tindakan medis.
Upaya ini diharapkan mampu memangkas waktu tanggap darurat sekaligus meningkatkan akses layanan kesehatan masyarakat secara merata.