Keberhasilan Reproduksi dan Seleksi Alam Dalam penelitian ini, Beall dan timnya mengamati 417 wanita berusia 46 hingga 86 tahun yang telah tinggal sepanjang hidup mereka di Nepal, pada ketinggian sekitar 3.500 meter di atas permukaan laut.
Mereka mencatat jumlah kelahiran hidup per wanita, yang berkisar antara 0 hingga 14 anak, dengan rata-rata 5,2 anak per wanita. Selain itu, mereka juga mengukur tingkat hemoglobin dalam darah, yang berfungsi mengangkut oksigen ke jaringan tubuh.
Baca Juga:
53 Orang Tewas Akibat Gempa Tibet China, 62 Orang Terluka
Yang menarik, wanita dengan tingkat kelahiran hidup tertinggi tidak memiliki kadar hemoglobin yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, tetapi justru berada di kisaran rata-rata dalam kelompok uji.
Namun, saturasi oksigen dalam hemoglobin mereka lebih tinggi dibandingkan yang lain. Ini menunjukkan bahwa adaptasi yang terjadi memungkinkan peningkatan pengangkutan oksigen ke jaringan tubuh tanpa mengentalkan darah, yang jika terjadi dapat meningkatkan beban kerja jantung.
"Sebelumnya, kami mengetahui bahwa kadar hemoglobin yang lebih rendah bermanfaat. Sekarang, kami memahami bahwa nilai menengah memiliki manfaat tertinggi. Kami juga tahu bahwa saturasi oksigen hemoglobin yang lebih tinggi itu baik, tetapi sekarang kami melihat bahwa semakin tinggi saturasi, semakin besar manfaatnya," jelas Beall.
Baca Juga:
Kota Shigatse Tibet Diguncang Gempa Berkekuatan 6,9 Skala Richter
Lebih lanjut, wanita dengan tingkat keberhasilan reproduksi tertinggi juga memiliki laju aliran darah yang tinggi ke paru-paru, serta bilik kiri jantung yang lebih lebar dari rata-rata.
Semua karakteristik ini memungkinkan transportasi oksigen yang lebih efisien ke seluruh tubuh, sehingga membantu tubuh mengatasi kondisi rendah oksigen di lingkungan mereka.
Selain faktor biologis, penelitian ini juga menemukan bahwa faktor budaya turut berperan dalam tingkat keberhasilan reproduksi. Wanita yang mulai melahirkan di usia muda dan menjalani pernikahan yang lebih lama memiliki peluang lebih besar untuk memiliki lebih banyak anak.