Dokter yang diania menurut Josi menyatakan tetap ingin bertugas di Lampung Barat.
"Sudah kami tanya dan konfirmasi apakah kamu jera dan takut atau trauma atas kejadian ini? siap dok demi negara kami tidak kapok itu jawaban kedua dokter yang jadi korban penganiayaan," kata dia.
Baca Juga:
Pemerintah Genjot Gerakan Nasional TOS TBC, Targetkan Penurunan Kasus Signifikan pada 2025
Sebelumnya Polres Lampung Barat menangkap pelaku yang diduga melakukan penganiayaan terhadap dokter yang bertugas di Puskesmas Fajar Bulan, Kecamatan Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat, Lampung.
Penganiayaan itu terjadi pada Sabtu (22/4) yang dilakukan oleh dua orang pelaku bernama AW dan MH, warga Kota Bandarlampung.
Penganiayaan berawal saat pelaku AW sebagai pasien datang ke Puskesmas Fajar Bulan mengeluhkan sakit nyeri ulu hati.
Baca Juga:
Influenza Merebak Saat Cuaca Tak Menentu, dr. Pompini: “Dalam Satu Rumah Bisa Cepat Menular”
Selanjutnya, dokter Carel yang menangani pasien tersebut memberikan obat sesuai keluhan pasien dan standar operasional prosedur di puskesmas.
Carel yang menjadi korban penganiayaan tersebut menjelaskan kepada keluarga pasien, obat sudah diberikan kepada AW dan akan diobservasi dahulu, menunggu obatnya bekerja.
Pasien yang sudah tidak kuat menahan rasa sakitnya disarankan ke IGD rumah sakit terdekat di Bukit Kemuning, karena oleh dokter sudah diberikan obat sesuai keluhan pasien.