Asisten profesor kedokteran di Washington University, Ziyad Al-Aly, mengatakan, temuan mereka itu menekankan pentingnya memerhatikan fungsi ginjal dan penyakit ginjal dalam merawat pasien yang positif Covid-19.
"Jika perawatan ginjal bukan merupakan bagian integral dari strategi perawatan pasca Covid-19 akut, maka kita akan kehilangan peluang untuk membantu ratusan ribu orang yang berpotensi tidak tahu bahwa fungsi ginjal mereka telah menurun karena virus ini," kata Al-Aly, dilansir Times Now News, Sabtu (4/9/2021).
Baca Juga:
Wajib Tahu! Ini 13 Gejala Awal Gagal Ginjal yang Perlu Diwaspadai
Para peneliti membuat kumpulan data terkontrol yang mencakup informasi kesehatan lebih dari 1,7 juta orang dewasa tua yang positif Covid-19 dan yang sehat dari 1 Maret 2020 hingga 15 Maret 2021.
Tim juga menganalisis data yang mencakup 151.289 wanita, termasuk 8.817 dengan kasus Covid-19 dan orang dewasa dari segala usia.
"Risiko penurunan fungsi ginjal paling tinggi di antara orang-orang yang berada di ICU. Namun, penting untuk dicatat bahwa risikonya meluas ke semua pasien, bahkan mereka yang memiliki kasus Covid-19 yang lebih ringan," ungkap Al-Aly.
Baca Juga:
Simak, Ini 13 Tanda Awal Gagal Ginjal yang Perlu Diwaspadai
Selanjutnya, penelitian menunjukkan orang-orang yang menderita penyakit ringan, tetapi tidak perlu dirawat di rumah sakit, memiliki risiko 15 persen lebih tinggi menderita penyakit ginjal utama yang merugikan seperti penyakit ginjal kronis.
Risikonya 30 persen lebih tinggi terkena cedera ginjal akut, dan 215 persen (lebih dari dua kali lipat) risiko terkena penyakit ginjal stadium akhir.
Risiko tersebut meningkat bagi pasien yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19, dan jauh lebih tinggi bagi mereka yang berada di unit perawatan intensif (ICU) karena infeksi virus tersebut.