Namun, pada orang dengan penyakit lupus (odapus), antibodi yang dimilikinya justru menyerang sel-sel tubuhnya sendiri. Akibatnya, odapus lebih mudah terkena infeksi atau peradangan.
Peradangan yang disebabkan oleh lupus dapat menyerang berbagai organ tubuh, termasuk persendian, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung, dan paru-paru.
Baca Juga:
Rugi Belasan Miliar, Wika Salim Ancam Somasi Terbuka untuk Manajemennya
Seberapa umumkah penyakit lupus?
Melansir dari data yang diterbitkan oleh Pusdatin Kemenkes, sepanjang 2016, terdapat 2.166 pasien yang dirawat inap dengan diagnosis lupus.
Namun, jumlah ini dinilai berbeda dengan angka di lapangan karena tidak semua kasus dilaporkan dan ada banyak orang yang tidak menyadari bahwa dia adalah seorang odapus.
Baca Juga:
Sebanyak 85 Influencer Ditindak Polri Karena Promosikan Judi Online
Berdasarkan data yang ada, odapus lebih banyak ditemukan pada wanita. Khususnya yang masih berada di usia produktif, yaitu sekitar 15–50 tahun.
Meski belum diketahui secara pasti, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Annals of the Rheumatic Disease menyatakan bahwa risiko wanita mengidap lupus menjadi lebih besar karena kromosom gen yang dimilikinya.
Tanda dan gejala penyakit lupus