WahanaNews.co | Dokter Spesialis Paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Feni Firtiani Taufik mengungkapkan, polusi udara dapat meningkatkan risiko gejala akibat Covid-19. Terlebih bagi mereka yang memiliki penyakit kronik.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
"Polusi udara dapat memperburuk gejala yang mengalami infeksi pernafasan, meningkatkan risiko dirawat, dan risiko kematian," katanya dalam diskusi daring, Selasa (10/8).
Menurutnya, sebelum pandemi Covid-19, polusi udara yang buruk atau melebihi ambang batas berdampak terhadap kesehatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Di sisi jangka pendek, kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan iritasi mukosa; mata merah, hidung berair, bersin, iritasi saluran nafas atas dan bawah, peningkatan ISPA, asma, serta serangan jantung, hingga peningkatan kunjungan IGD karena respirasi atau jantung.