WahanaNews.co | Dokter Spesialis Paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Feni Firtiani Taufik mengungkapkan, polusi udara dapat meningkatkan risiko gejala akibat Covid-19. Terlebih bagi mereka yang memiliki penyakit kronik.
Baca Juga:
Kasus Keracunan MBG, Kemenkes Siapkan Mekanisme Laporan Seperti Pandemi COVID
"Polusi udara dapat memperburuk gejala yang mengalami infeksi pernafasan, meningkatkan risiko dirawat, dan risiko kematian," katanya dalam diskusi daring, Selasa (10/8).
Menurutnya, sebelum pandemi Covid-19, polusi udara yang buruk atau melebihi ambang batas berdampak terhadap kesehatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Baca Juga:
Ketum PPAL Laksamana TNI (Purn) Yudo Margono Ziarah Ke Taman Makam Bahagia TNI AL, Jonggol
Di sisi jangka pendek, kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan iritasi mukosa; mata merah, hidung berair, bersin, iritasi saluran nafas atas dan bawah, peningkatan ISPA, asma, serta serangan jantung, hingga peningkatan kunjungan IGD karena respirasi atau jantung.