"Dan kemudian pasien tersebut tidak pernah olahraga atau bahkan pakaian tersebut juga merokok atau minum alkohol. Nah itu merupakan faktor risiko untuk terjadinya hipertensi," sambungnya.
Selain itu, di beberapa orang, hipertensi bisa datang tanpa gejala. Hal ini kemudian telat ditangani hingga terserang stroke atau penyakit lainnya.
Baca Juga:
IDAI: Hipertensi Bisa Jangkiti Anak-anak, Ini Sederet Risikonya
"Masyarakat menganggap kalau terjadi sakit kepala atau sakit di tengkuk ini merupakan gejala bahwa tekanan darahnya sedang naik. Beberapa kondisi memang ada yang bikin sakit kepala, tapi beberapa kondisi tidak menimbulkan gejala hingga terjadinya stroke atau perdarahan pada otak," katanya.
Maka mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, mengurangi stress dan mengurangi makanan tidak sehat merupakan kunci untuk menghindari hipertensi. Selain itu, olahraga secara teratur juga jadi kuncinya.
"Berolahraga 150 menit, olahraga ringan misalnya jalan kaki. 150 menit per minggu atau 75 menit per minggu jika olahraganya tersebut olahraga berat," katanya. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.