WahanaNews.co | Perasaan sedih, kecewa, menderita atau terpuruk merupakan rasa yang sangat wajar dialami oleh manusia. Bahkan beberapa kasus, sampai mengalami depresi.
Depresi bisa menutup hubungan dengan orang lain, menghambat kreativitas, dan yang terburuk adalah mematikan harapan untuk hidup.
Baca Juga:
Hendak Bunuh Diri Diduga Akibat Depresi di Sekolah: Ibu Korban Masih Khawatir
Depresi disebutkan menyebabkan rasa sakit emosional yang dalam, bukan hanya kepada yang mengalaminya tapi juga keluarga serta teman terdekat di sekelilingnya. Sepatutnya kita mengetahui apa saja gejala depresi, sehingga lebih cepat terdeteksi dan bisa ditangani dengan tepat.
Menurut American Psychiatric Association's current Diagnostic and Statistics Manual of Mental Disorders (DSM-5), yang merupakan panduan diagnostik yang digunakan oleh sebagian besar profesional kesehatan mental, jika pernah mengalami delapan gejala ini hampir setiap hari, kemungkinan bisa didiagnosa memiliki gangguan depresi mayor ( MDD ) atau disebut depresi klinis.
Berikut ini delapan gejala yang dimaksud, sebagaimana dilansir dari Everydayhealth.
Baca Juga:
Staf Kelurahan Terlapor Pelaku Pemerkosaan Anak di Tangsel Mundur Sejak 2021
1. Terus-menerus menangis, merasa kosong, hampa atau merasa tidak berharga
2. Berkurangnya minat atau kesenangan pada pekerjaan, hobi, teman, keluarga, dan hal lain yang sebelumnya pernah dinikmati
3. Perhatikan perubahan dramatis nafsu makan (bisa naik atau turun) begitu juga dengan perubahan dramatis berat badan yang tidak ada hubungannya dengan diet
4. Sering merasa lesu atau lelah tanpa alasan yang jelas
5. Susah berkonsentrasi atau membuat keputusan
6. Sering mengalami tanda kecemasan, seperti meremas-remas tangan, mondar-mandir, atau menunjukkan tanda-tanda kegelisahan lain - atau sebaliknya, bergerak atau berbicara lebih lambat dari biasanya
7. Berjuang dengan insomnia atau terlalu banyak tidur
8. Punya pikiran berulang tentang bunuh diri atau kematian
Jika mengalami gejala-gejala di atas, disarankan dokter untuk segera memeriksakan diri ke ahlinya, seperti psikiater atau psikoterapis. Supaya bisa ditangani sejak dini dengan tepat oleh ahlinya. [sdy]