WahanaNews.co | Sebagian masyarakat belum memahami perbedaan antara obat paten dengan obat generik. Yuk, ikuti penjelasan berikut ini.
Capacity Building and Engagement Coordinator of STARmeds apt. Hesty Utami Ramadaniati, M.Clin., Pharm., PhD menjelaskan mahal atau tidaknya suatu obat tidak menjamin orang tersebut akan sembuh.
Baca Juga:
Pjs. Bupati Labuhanbatu Utara Hadiri Peringatan HUT IDI ke-74
Kecuali jika obat tersebut memiliki kualitas yang berbeda.
Obat paten yang diyakini masyarakat ternyata memiliki kualitas, dan kandungan yang sama dengan obat generik. Yang membedakan hanyalah dari packaging yang diberikan, dan sudah melewati proses marketing.
“Obat paten itu mahal karena sudah ada proses marketing. Kalau obat generik tidak ada sama sekali marketing. Pangsa pasarnya pun beda,” ujar Hesty dalam suatu acara, di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (3/10/2023).
Baca Juga:
Kasus Dokter Aulia, Polisi: Pengakuan FK Undip-RS Kariadi soal Bully Permudah Penyelidikan
Menurut Hesty, pada obat generik memiliki pasar Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Selain itu dalam memenuhi jenis mutu, Badan POM terus melakukan sampling untuk memastikan obat tersebut bermutu atau tidak.
Selebihnya, mengenai kandungan yang ada pada obat generik maupun obat paten dirinya menegaskan bahwa tidak ada suatu hal yang mendominasi perbedaan tersebut kecuali dari segi brand.
“Jadi silahkan ya kalau mampu beli yang mahal, tapi isinya akan sama saja. Kemudian kalau yang di resepkan dokter itu mahal gitu ya karena dia bermerk. Kita sebagai pasien mempunyai hak untuk meminta generik,” kata Hesty.
Hesty juga mengatakan jika pasien mengalami perbedaan ketika meminum suatu obat, sekalipun itu berasal dari luar negeri yang mempunyai brand berbeda.
Menurut Hesty hal itu disebabkan karena saat seseorang sebelum meminum obat itu, sudah memiliki efek tambahan pada tubuhnya.
"Yang membuat sugesti ketika meminum obat tersebut maka kondisi tubuh akan merasa lebih baik, dan itu dinamakan efek plasebo," tutupnya.
[Redaktur: Zahara Sitio]