Studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Griffith University di Australia pada tikus itu menunjukkan bagaimana bakteri yang bergerak melalui saraf hidung bisa mencapai otak untuk menciptakan penanda yang merupakan tanda alzheimer.
Mereka mendemonstrasikan bahwa bakteri Chlamydia pneumoniae dapat berpindah dari proses mengupil dan mencapai otak melalui saluran penciuman.
Baca Juga:
Waspada! Kasus Pertama Cacar Monyet Klade I Muncul di California AS
"Kami adalah yang pertama menunjukkan bahwa Chlamydia pneumoniae dapat langsung naik ke hidung dan masuk ke otak untuk memicu patologi yang terlihat seperti penyakit alzheimer."
Demikian penuturan kepala Clem Jones Centre for Neurobiology and Stem Cell Research yang juga menjadi salah satu penulis studi, Profesor James St John, seperti dikutip dari Mirror.
"Kami melihat hal ini terjadi pada model tikus dan buktinya juga berpotensi menakutkan bagi manusia," sambung dia.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
St John menambahkan bahwa timnya masih perlu melakukan studi pada manusia dan memastikan apakah jalur yang sama beroperasi dengan cara yang sama.
"Ini adalah penelitian yang telah diusulkan oleh banyak orang, tetapi belum selesai," terangnya.
"Apa yang kami ketahui adalah bakteri yang sama ini ada pada manusia, namun kami belum mengetahui bagaimana bakteri itu sampai di sana," jelas dia.