Dalam survei tersebut terlihat bahwa perokok di keluarga miskin didominasi laki-laki dengan posisi di keluarga sebagai ayah (suami) dan anak laki-laki, mencapai 89,4 persen responden perokok.
Baca Juga:
PLN UID Sumut Lakukan Penyalaan Serentak Program Light Up The Dream Pada Keluarga Kurang Mampu
"Prevalensi (jumlah) perokok di keluarga miskin rata-rata 11,3 persen, dengan konsumsi rokok rata-rata mencapai 8,6 batang per hari, dimana prevalensi perokok tertinggi adalah ayah (suami) yang mencapai 45,1 persen," terang Yusuf.
Baca Juga:
Program Sambung Listrik Gratis Light Up The Dream PLN Capai 11.819 Penerima Manfaat di Indonesia
Profil Keluarga miskin perokok dicirikan dengan pendidikan kepala keluarga yang rendah, lebih dari 75 persen paling tinggi hanya menamatkan SMP, dengan profesi dominan adalah berdagang, buruh bangunan, buruh lepas, dan bekerja serabutan.
"Secara ironis, 17,9 persen dari kepala keluarga miskin dengan perokok, berstatus tidak bekerja," ujar Yusuf.