WahanaNews.co | Kajian tentang varian Omicron terus dilakukan di beberapa negara, seperti pencegahan yang diungkapkan pakar kesehatan menyarankan untuk meningkatkan perlindungan terhadap varian Omicron yang sangat menular dengan masker yang lebih kuat dari segi perlindungan terhadap droplet seperti N95 atau KN95.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) baru-baru ini memperbarui panduannya dan merekomendasikan jenis masker yang digunakan oleh petugas kesehatan, yaitu N95, tetapi juga mencatat bahwa penting untuk memilih masker yang pas dan akan untuk dikenakan secara konsisten.
Baca Juga:
Kenali Perbedaan Varian Covid EG.5, Delta dan Omicron
"Pesan utama kami adalah bahwa masker apa pun lebih baik daripada tidak menggunakan masker," kata juru bicara CDC Kristen Nordlund dalam sebuah pernyataan.
Masker N95 akan lebih pas di wajah daripada masker kain. Masker N95 juga dibuat dengan bahan khusus yang dirancang untuk memblokir 95 persen partikel berbahaya.
Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences memperkirakan bahwa risiko penularan COVID-19 dapat dikurangi hingga 75 kali lipat ketika orang sakit dan seseorang di dekatnya jika sama-sama mengenakan masker N95.
Baca Juga:
Muncul Varian Covid-19 di Denmark dan Inggris, Masyarakat Diminta Waspada
Masker N95 akan lebih pas di wajah daripada masker kain. Masker N95 juga dibuat dengan bahan khusus yang dirancang untuk memblokir 95 persen partikel berbahaya.
Selain itu tinjauan penelitian yang diterbitkan pada tahun 2021 menemukan bahwa N95 mengurangi separuh risiko petugas kesehatan terkena COVID-19, dibandingkan dengan masker bedah.
Hanya saja, masker N95 juga punya kekurangan. Pemakaiannya bisa sangat tidak nyaman terlebih jika dipakai dalam waktu lama.