"Semua pasien warga Badui yang dirujuk ke RSUD Banten itu karena tidak memiliki BPJS Kesehatan, sehingga bisa membuat SKTM yang diterbitkan kepala desa setempat," kata Arif.							
						
							
							
								Pihaknya selama sepekan terakhir ini merujuk tiga warga Badui yang mengalami persalinan darurat akibat pendarahan hebat. 							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										BPJS Kesehatan Raih Dua Penghargaan Bergengsi di Indonesia Technology Excellence Awards 2025
									
									
										
											
										
									
								
							
							
								Pasien seperti itu tentu harus cepat mendapatkan pertolongan medis, karena jika terlambat bisa mengakibatkan kematian. 							
						
							
							
								Namun dari tiga persalinan darurat yang dialami warga Badui itu, Ibu Sati (25) mengalami musibah bayinya sudah meninggal dalam kandungan. 							
						
							
							
								Bahkan bayinya itu meninggal sejak satu pekan akibat terlambat mendapatkan penanganan medis. 							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Pemerintah Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan
									
									
										
									
								
							
							
								"Jika kami menerima laporan warga Badui kesulitan mendapatkan penanganan maupun perawatan medis, dilakukan secepatnya ke RSUD Banten dan selanjutnya membuat SKTM, sehingga mendapatkan pelayanan gratis," tutupnya.							
						
							
							
								[Redaktur: Zahara Sitio]							
						
					 
					
						Ikuti update 
berita pilihan dan 
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik 
https://t.me/WahanaNews, lalu join.