WahanaNews.co, Jakarta - Pada era modern ini, rokok elektrik atau disebut juga e-rokok semakin populer di kalangan perokok dan dianggap sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan rokok tradisional.
Rokok elektrik memungkinkan pengguna untuk mengatur kadar nikotin dalam e-liquid sesuai dengan preferensi masing-masing. Hal ini memberikan kontrol lebih besar kepada perokok terkait dengan tingkat kecanduan nikotin yang mereka inginkan.
Baca Juga:
Perang Akuisisi Perusahaan Lintas Negara: Dari Softex Hingga Rokok
Beberapa orang melihat ini sebagai keuntungan, karena mereka dapat secara bertahap mengurangi jumlah nikotin yang mereka konsumsi.
Dibandingkan dengan asap tembakau yang memiliki bau yang kuat dan tahan lama, rokok elektrik menghasilkan uap yang umumnya memiliki bau yang kurang intens dan lebih cepat hilang.
Hal ini membuatnya lebih dapat diterima di lingkungan sosial dan lebih menyenangkan bagi mereka yang ingin merokok tanpa meninggalkan bau yang terlalu mencolok.
Baca Juga:
Menghadapi Risiko Tantangan Bagi Pabrik Rokok di Indonesia
Meskipun demikian, perlu disadari bahwa rokok elektrik juga tidak sepenuhnya bebas dari risiko kesehatan. Artikel ini akan membahas tiga bahan berbahaya yang dapat ditemukan pada rokok elektrik dan dampaknya terhadap kesehatan.
1. Nikotin
Nikotin, yang juga terdapat dalam rokok tradisional, merupakan bahan yang menimbulkan ketergantungan pada penggunanya.