Pada rokok elektrik, nikotin hadir dalam cairan atau 'e-liquid' yang dipanaskan dan dihirup oleh pengguna. Meskipun kadar nikotin dapat diatur, pengguna tetap rentan terhadap risiko kecanduan.
Efek kesehatan dari nikotin melibatkan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, peningkatan tekanan darah, dan dapat merusak sistem pernapasan.
Baca Juga:
Perang Akuisisi Perusahaan Lintas Negara: Dari Softex Hingga Rokok
Terlebih lagi, nikotin dapat memengaruhi perkembangan otak pada remaja, mengakibatkan dampak jangka panjang terhadap fungsi kognitif.
2. Propilen Glikol (PG) dan Gliserin
Bahan umum yang digunakan dalam e-liquid adalah propilen glikol (PG) dan gliserin. Meskipun dianggap aman untuk digunakan dalam makanan dan obat-obatan, penggunaannya dalam rokok elektrik dapat menimbulkan risiko terhadap saluran pernapasan.
Baca Juga:
Menghadapi Risiko Tantangan Bagi Pabrik Rokok di Indonesia
PG dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan dan mata, sementara gliserin dapat menyebabkan dehidrasi dan iritasi pada saluran pernapasan.
Pengguna yang memiliki sensitivitas terhadap bahan-bahan ini mungkin mengalami gejala seperti batuk, sakit tenggorokan, atau masalah pernapasan.
3. Senyawa Kimia Tambahan