Namun, hipokampus bukanlah satu-satunya korban dari pengkhianat ini. Stres juga dapat merenggut wilayah otak lainnya yang terlibat dalam fungsi kognitif tingkat tinggi, seperti korteks prefrontal.
Bagian ini bertanggung jawab atas kemampuan eksekutif seperti perencanaan, pengambilan keputusan, dan konsentrasi. Ketika area ini terganggu oleh stres, Anda mungkin merasa sulit untuk memfokuskan perhatian, membuat keputusan bijak, atau menyusun strategi yang efektif.
Baca Juga:
Tips Ampuh agar Anak Tidak Stres
Seolah belum cukup, stres juga dapat mempercepat proses penuaan otak dan meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan demensia.
Ini seperti mempersilakan musuh untuk menghancurkan kota pertahanan Anda dari dalam, menggerogoti fondasi kecerdasan Anda sedikit demi sedikit hingga runtuh tak tersisa.
Namun, jangan putus asa! Meskipun stres adalah musuh yang tak terlihat, Anda memiliki senjata ampuh untuk melawannya: pengelolaan stres yang efektif.
Baca Juga:
Betulkah Kebotakan di Usia Muda karena Stres?
Dengan merangkul gaya hidup sehat, olahraga teratur, meditasi, dan teknik relaksasi, Anda dapat membangun pertahanan yang kuat melawan serangan stres.
Bayangkan diri Anda sebagai seorang ksatria yang mempersenjatai pikiran dan tubuh dengan amunisi anti-stres. Dengan berolahraga, Anda melepaskan endorfin yang menenangkan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Meditasi membantu Anda mengembangkan kesadaran diri dan mengurangi reaktivitas terhadap stres. Sementara teknik relaksasi seperti yoga, pernafasan dalam, atau terapi dapat membantu Anda melepaskan ketegangan dan mengembalikan keseimbangan pikiran.