WahanaNews.co | Perkembangan zaman yang terus meningkat membuat semakin banyak pula karyawan yang bekerja shift malam karena semakin banyak bidang usaha yang butuh pekerja selama 24 jam.
Karena harus bekerja pada malam hari, mereka pun harus tidur di siang hari.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
Sayangnya, tidak mudah untuk tidur lelap di siang hari. Bahkan jika berhasil, kualitas tidur pasti sangat buruk.
Anda tidak bisa menipu tubuh hanya dengan membuat ruangan menjadi gelap.
Tidur perlu proses kimia tertentu di dalam tubuh. Kurang tidur bisa mengganggu banyak proses biologis dan kimiawi dan tidur siang hari adalah salah satu faktor yang bisa mengurangi masa hidup.
Baca Juga:
Program KKS, Milik Semua Instansi dan Masyarakat Dairi
Pakar kesehatan menyebut bekerja shift malam sebagai pergeseran karsinogenik. Alasannya, shift malam dikatakan bisa meningkatkan risiko kanker.
Kemudian, banyak perubahan terjadi pada tubuh saat bekerja di malam hari dan tidur di siang hari.
Hal ini mempengaruhi tingkat melatonin dalam tubuh.
Ancaman Obesitas
Dikutip dari Tempo, sebuah penelitian mengungkapkan sebagian besar orang yang bekerja sebagai perawat di malam hari berisiko terkena kanker payudara.
Fakta lain, tidur siang dapat mengganggu aktivitas gen dan efek ini dikatakan lebih berbahaya dibanding kurang tidur.
Lalu, pekerja shift malam lebih rentan terhadap masalah kesehatan seperti kanker, masalah jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, dan obesitas.
Selain itu, saat tidur di siang hari dan bekerja di malam hari, nafsu makan mengalami perubahan tertentu dan metabolisme juga akan terganggu.
Anda mungkin makan banyak selama beberapa waktu dan mungkin tidak ingin makan di waktu-waktu tertentu. Secara bertahap, pola makan menjadi berantakan.
Kemudian, kurang tidur secara bertahap juga mempengaruhi kondisi kulit. Anda mungkin akan mengalami penuaan lebih cepat saat tubuh gagal menyesuaikan diri dengan pola tidur yang tidak normal.
[Redaktur: Zahara Sitio]