WahanaNews.co | Baru-baru ini ada seorang wanita mengalami sakit bronkitis viral lantaran pacarnya sering merokok di dekatnya padahal ia sendiri merupakan perokok pasif.
Asap rokok yang dihirupnya lama kelamaan menyebabkan ia sakit pernapasan itu.
Baca Juga:
Indonesia Jadi Negara dengan Perokok Terbesar di Dunia
"Sebelumnya, kita cuma virtualan, paru-paru gue masih bersih. Sejak dia datang, sering hirup asapnya kalau dia merokok, soalnya selalu merokok disamping," dalam unggahannya, kata akun Tiktok @karinasliana.
"Baru ketahuan beberapa bulan lalu, nggak masuk akal masa hasil laboratorium Bronkitis. Sejak saat itu sering sesak nafas, nafas pendek karena dada rasanya sesak kaya ketutup," sambungnya.
Hal ini tentu jadi pembelajaran siapapun, karena dampak dari rokok bukan hanya untuk perokok aktif (si perokok) tapi juga perokok pasif (orang disekitarnya).
Baca Juga:
Perokok Remaja di Indonesia Terbanyak di Dunia, Ini Tanggapan Kemenkes
Ternyata, bukan hanya sakit bronkitis, masih ada penyakit lain bisa mengintai keduanya, antara lain, penyakit paru-paru kronis, stroke, dan serangan jantung, tulang mudah patah, gangguan mata, salah satunya seperti katarak.
Menyebabkan kanker leher rahim dan keguguran pada wanita, menyebabkan kerontokan rambut, mudah terinfeksi penyakit seperti (meningitis, infeksi telinga tengah, pneumonia, bronchitis, asma, limfoma, leukemia), sampai sulit sembuh bila sakit karena sistem kekebalan tubuh menurun, dan penyakit lainnya.
"Merokok merupakan kegiatan yang berdampak buruk tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga orang lain atau keluarga yang ada di sekitarnya baik dalam waktu singkat maupun jangka panjang," keterangan dalam Promkes laman Kementerian Kesehatan.
Perlu diketahui, di dalam rokok terkandung lebih dari 4.000 jenis bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh.
Sementara menurut National Heart Service (NHS) kalau orang menghirup asap rokok (perokok pasif) secara teratur lebih mungkin terkena penyakit yang sama dengan perokok, termasuk kanker paru-paru dan penyakit jantung.
Sementara bagi Ibu hamil yang terpapar asap rokok pasif lebih rentan melahirkan prematur, dan bayinya lebih berisiko mengalami berat badan lahir rendah dan sindrom kematian bayi mendadak (cot death).
Dan anak-anak yang tinggal di rumah berasap berisiko lebih tinggi mengalami masalah pernapasan, asma dan alergi.
"Orang tidak pernah merokok tinggal bersama orang yang merokok berisiko lebih tinggi terhadap berbagai penyakit terkait tembakau dan risiko kesehatan lainnya," keterangan dalam Better health.
[Redaktur: Zahara Sitio]