WahanaNews.co | Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bicara secara langsung pada masyarakat Indonesia soal nasib negaranya yang diinvasi Rusia.
Melalui video yang disiarkan secara langsung oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Zelensky mengungkapkan sejumlah dampak perang yang terjadi. Dia juga memberikan informasi terbaru terkait upaya perundingan dengan pihak Rusia.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Zelensky mengungkapkan serangan yang dilakukan Rusia menjadi sebuah 'latihan' bagi negeri yang dipimpin Presiden Vladimir Putin itu untuk mencaplok wilayah tetangganya.
"Langkah ini tak boleh terjadi tanpa ada hukuman. Maka dari itu, hal seperti blokade (sanksi) diperlukan untuk memberikan tekanan," katanya, Jumat (27/5/2022).
Dia pun menilai Rusia berniat menjadikan Ukraina sebagai koloninya. Pasalnya, Negeri Beruang Merah terbukti tidak berhenti setelah berhasil mengambil alih wilayah Krimea pada 2014.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Untuk melancarkan aksinya tersebut, kata Zelensky, Rusia terus membombardir wilayah Ukraina sejak 24 Februari lalu. Sejumlah infrastruktur, termasuk jembatan, gedung, sekolah, gudang makanan, dan rumah ibadah hancur terkena rudal milik Rusia.
"Baru kemarin di Kharkiv ada warga yang terbunuh dan juga bayi yang digendong ayahnya meninggal. Itu realita," ujranya.
Selain dampak langsung dari serangan militer Rusia, Zelensky mengatakan perang telah meningkatkan ancaman krisis pangan. Pasalnya, Ukraina saat ini menjadi salah satu eksportir pangan utama, khususnya untuk komoditas gandum.