WahanaNews.co | Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengajak seluruh elemen desa untuk intensifkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.
Caranya, dengan penerapan ketat protokol Kesehatan serta mengoptimalkan fungsi Relawan Desa Tanggap Covid-19 di masing-masing Desa hingga pada Rukun Tetangga (RT) atau Rukun Warga (RW).
Baca Juga:
Pj Bupati Dairi Terima Penghargaan Pengembangan TTG dari Kemendes PDTT RI
Adanya varian baru Covid-19 yaitu Omicron yang sudah terdeteksi mengalami transmisi lokal di Jakarta dan Surabaya, perlu diantisipasi penyebarannya di desa-desa.
“Berdasar pengalaman, desa-desa sangat cepat belajar, sigap mengantisipasi penyebaran Covid-19 berikut dampak yang mungkin ditimbulkan selama pandemi ini."
"Dengan begitu, sepanjang pandemi, desa tetap berinovasi, desa tetap bangkit, desa tetap tumbuh menapaki jalan kemandiriannya. Saya minta jangan kendor semangat menjaga desa kita. Satgas desa dan pemerintah desa pantau warga yang masuk dan keluar,” ujar Abdul Halim Iskandar, di Jakarta, belum lama ini.
Baca Juga:
Program Beasiswa Kuliah Anak Transmigran dari Kemendes PDTT
Gus Halim memprediksi puncak kasus infeksi Covid-19 varian Omicron akan terjadi pada pertengahan Februari atau awal Maret 2022. Dalam mengantisipasinya, Gus Halim meminta warga desa untuk tenang, tidak panik dan tetap harus siap siaga.
Menurutnya, Pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi untuk mengantisipasi puncak infeksi Covid-19 varian Omicron ini.
Di antaranya melakukan akselerasi vaksin Booster, penegakan protokol kesehatan lebih masif, hingga persyaratan masuk ke tempat publik hanya yang sudah divaksinasi 2 kali.