Mulanya, Panca tengah menyisir rambut sang istri, DM, di ruang tengah. Ketika asyik menyisir rambut DM, sisir yang digunakan tersangka tiba-tiba menyangkut.
Tanpa alasan yang jelas, emosi Panca tiba-tiba meluap karena peristiwa tersebut. Panca kemudian emosi dan menarik rambut korban.
Baca Juga:
Panca Darmansyah, Pelaku Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Didakwa Pembunuhan Berencana
"Korban lalu dimarahi oleh tersangka dan langsung masuk ke kamar sambil diikuti oleh tersangka," ujar Bintoro.
Panca, yang masih penuh emosi, kemudian terlibat dalam kejadian tragis. Dia menyebabkan kepala istrinya menabrak tembok beberapa kali karena masih dalam kondisi emosi.
"Kepala korban dijedotkan berkali-kali ke tembok, dan akibatnya, korban terpental dan jatuh ke tembok,” tambahnya.
Baca Juga:
Sidang Perdana Kasus Ayah Bunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Digelar di PN Jaksel
Setelah membunuh empat anak kandungnya di area Jagakarsa, Jakarta Selatan, Panca mencoba untuk mengakhiri hidupnya beberapa kali.
“Panca mengambil pisau dan mencoba melakukan percobaan bunuh diri dengan pisau,” kata AKBP Bintoro, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan, di lokasi.
Tersangka kemudian mencoba untuk bunuh diri dengan menyayat kedua pergelangan tangannya, namun tindakan itu tidak mengakibatkan kematian. Panca hanya terbaring lemas setelah mencoba bunuh diri.