"Anak saya langsung dicekik dan diangkat pelaku. Tidak hanya itu, anak saya juga diancam akan dipukul sambil bilang 'sekali ku tinju kau langsung mati'," kata Tri, menceritakan kejadian itu.
Lanjut dikatakan Tri, bahwa pada saat itu kondisi sekitar sedang ramai. Dan karena itulah pelaku tidak jadi memukul korban, dan membawa korban dengan menyeretnya ke rumah pelaku.
Baca Juga:
Tragedi Sukabumi: 10 Korban Tewas Akibat Banjir dan Longsor, 2 Masih Hilang
"Anak saya pada saat itu nangis, tapi masih dipaksa dan diseret pelaku ke rumahnya. Dia disuruh duduk dipojokan. Sedangkan pelaku pergi begitu saja," ungkap Tri.
Mendengar anaknya dibawa pelaku, lantas Tri, langsung mendatangi rumah pelaku untuk menjemput anaknya.
"Saya langsung ke rumah pelaku dan di sana saya cari anak saya. Tapi pas saya cari pelaku dia tidak ada di sana. Saya ketok-ketok rumahnya tapi tidak ada yang keluar," jelas Tri.
Baca Juga:
Usulan Polri di Bawah Struktur Kemendagri Ditolak Tito Karnavian
Akibat dari peristiwa penganiayaan itu, lanjut Tri, anaknya pun mengalami trauma berat dan ketakutan. "Anak saya sangat trauma. Sampai sekarang keluar kamar pun takut. Padahal kalau biasanya dia itu paling supel, senang main sama teman-temannya, dan kalau dengan bapak-bapak warga sini akrab sekali. Apalagi kalau diajak main bola paling senang dia. Tapi sekarang banyak diam karena takut," jelas Tri.
Tak terima atas perbuatan pelaku, Tri lantas melaporkan peristiwa penganiayaan yang menimpa anaknya ke Denpom II/Sriwijaya.
"Saya sudah melapor. Syukurlah laporan kami telah diterima, saya berterima kasih kepada Denpom II /Sriwijaya telah menerima laporan yang kami layangkan," tutur Tri.